Bisnis.com, JAKARTA — Mendeteksi virus penyebab penyakit biasanya bukan hal yang mudah. Norovirus, kuman penyebab penyakit keracunan makanan misalnya, memerlukan laboratorium dengan peralatan seperti mikroskop, laser, dan spektrometer yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Padahal, norovirus ini dapat menyebabkan penyakit walaupun hanya dalam jumlah 10 partikel saja.
Norovirus sering ditemukan di kapal pesiar, tetapi virus ini juga bisa menyebar melalui sistem air minum di pemukiman.
Di seluruh dunia, virus ini telah mengakibatkan kematian 200.000 orang tiap tahunnya. Menemukan virus ini dengan cepat dan akurat kiranya akan dapat membantu mencegah dan menanggulangi penyakit ini.
Sekelompok peneliti dari Universitas Arizona, Amerika Serikat, menciptakan metode yang lebih murah, cepat, dan portabel untuk mendeteksi virus ini meskipun dalam kuantitas kecil. Metode tersebut memanfaatkan kertas (dalam bentuk cip mikrofluidik), ponsel pintar, dan mikroskop seharga US$50.
Substrat kertas sangat mudah dan murah disimpan, dan pembuatan cip dari substrat ini juga cukup gampang. Struktur serat dari kertas memungkinkan cairan mengalir spontan tanpa bantuan sistem pompa yang diperlukan oleh cip silikon.
Proses deteksi ponsel dilakukan dengan menaruh air yang mungkin terkontaminasi virus di salah satu ujung cip kertas mikrofluidik. Di ujung lain, para peneliti menaruh manik-manik kecil berpendar yang terbuat dari polistirena.
Manik-manik ini berfungsi membantu proses deteksi norovirus. Tiap butir manik-manik memiliki antibodi terhadap norovirus: bila ada virus dalam air, beberapa antibodi akan menempel ke partikel virus kemudian menciptakan gumpalan-gumpalan.
Tanpa bantuan manik-manik ini, partikel norovirus terlalu kecil dan tidak bisa dideteksi oleh mikroskop yang dipasang pada ponsel pintar. Namun, gumpalan yang terbentuk karena virus ini bisa dideteksi oleh mikroskop. Aplikasi ponsel yang diciptakan para peneliti kemudian menghitung jumlah gumpalan butir manik-manik untuk menghitung partikel norovirus.
Sistem deteksi ini cukup mudah dijalankan tanpa pelatihan teknis yang terlalu lama. Analisis dilakukan secara otomatis oleh aplikasi ponsel, dan pengguna sistem cukup mengetahui cara memuat sampel air ke cip kertas.
Penelitian in antara lain dibiayai oleh National Science Foundation dan Tucson Water. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal ACS Omega dari American Chemical Society (ACS), edisi 27 Juni 2019 dengan judul Smartphone-Based Paper Microfluidic Particulometry of Norovirus from Environmental Water Samples at the Single Copy Levels.
Jeong-Yeol Yoon, salah satu peneliti anggota tim dari Universitas Arizona tersebut, mempresentasikan hasil penelitiannya dalam acara ACS di San Diego yang berlangsung tanggal 25—29 Agustus 2019.