Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft Corp mengumumkan bahwa mereka telah memperbarui kebijakan privasi untuk memberi tahu pengguna bahwa mereka mengumpulkan data suara penggunanya.
Microsoft mengungkapkan, mereka mengumpulkan data suara pengguna dengan bantuan tim karyawan dan kontraktor, seperti dilansir dari Reuters pada Rabu (14/8/2019)
Juru bicara Microsoft mengatakan, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengumpulkan data suara untuk menyediakan layanan dengan suara, seperti Skype dan Cortana. Mereka juga turut menggunakan vendor guna membantu meningkatkan layanan ini.
“Kami menyadari, dari pertanyaan-pertanyaan yang ramai belakangan, kami seharusnya lebih baik dalam menetapkan bahwa manusia terkadang meninjau konten seperti ini,” ujarnya dalam sebuah keterangan tertulis.
Microsoft mengakui adanya praktik tersebut setelah berbagai media mengatakan bahwa Facebook membayar kontraktor eksternal untuk menyalin audio dari penggunanya.
“Kami telah memperbarui pernyataan privasi dan FAQ produk kami untuk menambah kejelasan dan akan terus memeriksa peluang lebih lanjut untuk meningkatkannya,” kata juru bicara Microsoft.
Namun, Microsoft tidak mendengarkan seluruh audio penggunanya. Mereka hanya mendengarkan rekaman dalam fitur penerjemah di Skype. Hal itu tidak terjadi dalam fitur panggilan Skype, seperti diberitakan The Berge.
Selain itu, Microsoft juga mendengarkan suara dari asisten virtual Cortana.
Tak hanya Microsoft, sejumlah perusahaan teknologi di Amerika Serikat juga telah mendapat kritik keras dari anggota parlemen dan regulator atas praktik privasi mereka.