Dituduh Sadap Pesan Suara Pengguna, Microsoft Perbarui Kebijakan

Geofanni Nerissa Arviana
Kamis, 15 Agustus 2019 | 15:52 WIB
Logo Microsoft/Reuters
Logo Microsoft/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft Corp mengumumkan bahwa mereka telah memperbarui kebijakan privasi untuk memberi tahu pengguna bahwa mereka mengumpulkan data suara penggunanya.

Microsoft mengungkapkan, mereka mengumpulkan data suara pengguna dengan bantuan tim karyawan dan kontraktor, seperti dilansir dari Reuters pada Rabu (14/8/2019)

Juru bicara Microsoft mengatakan, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengumpulkan data suara untuk menyediakan layanan dengan suara, seperti Skype dan Cortana. Mereka juga turut menggunakan vendor guna membantu meningkatkan layanan ini.

“Kami menyadari, dari pertanyaan-pertanyaan yang ramai belakangan, kami seharusnya lebih baik dalam menetapkan bahwa manusia terkadang meninjau konten seperti ini,” ujarnya dalam sebuah keterangan tertulis.

Microsoft mengakui adanya praktik tersebut setelah berbagai media mengatakan bahwa Facebook membayar kontraktor eksternal untuk menyalin audio dari penggunanya.

“Kami telah memperbarui pernyataan privasi dan FAQ produk kami untuk menambah kejelasan dan akan terus memeriksa peluang lebih lanjut untuk meningkatkannya,” kata juru bicara Microsoft.

Namun, Microsoft tidak mendengarkan seluruh audio penggunanya. Mereka hanya mendengarkan rekaman dalam fitur penerjemah di Skype. Hal itu tidak terjadi dalam fitur panggilan Skype, seperti diberitakan The Berge.

Selain itu, Microsoft juga mendengarkan suara dari asisten virtual Cortana.

Tak hanya Microsoft, sejumlah perusahaan teknologi di Amerika Serikat juga telah mendapat kritik  keras dari anggota parlemen dan regulator atas praktik privasi mereka.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper