Transaksi Tahunan Bukalapak Tembus US$5 Miliar

Deandra Syarizka
Rabu, 31 Juli 2019 | 15:40 WIB
Chief Executive Officer dan Founder Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan sambutan pada halal bihalal dengan awak media di Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer dan Founder Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan sambutan pada halal bihalal dengan awak media di Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak mencatat gross merchandise value (GMV) tahunan senilai US$5 miliar dengan lebih dari 2 juta transaksi per harinya.

Laba bruto per bulan di Bukalapak pun diklaim meningkat dua kali lipat lebih tinggi dari angka Desember 2018. Laba tersebut diperoleh dari transaksi lebih dari 4 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan 2 juta mitra Bukalapak yang ada hingga saat ini.

 Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky juga mengumumkan capaian yang ditorehkan setelah 9 tahun perjalanan Bukalapak, yaitu sebanyak 2 juta warung/toko kelontong dan agen wirausaha mandiri Mitra Bukalapak telah hadir di 477 dari 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

 Hingga saat ini, dia menyebut rata-rata jumlah pelanggan Warung Mitra mencapai 2 kali lebih banyak dari pengunjung toko di pusat perbelanjaan.

Tidak hanya berjualan kelontong saja, bersama Bukalapak mereka dapat memperluas layanan bisnis dengan menjual produk virtual seperti token listrik, pulsa , PDAM, BPJS dan tiket kereta.

“Hal ini membuat kesempatan untuk meningkatkan keuntungan bisnis semakin besar.  Misalnya, total penjualan token listrik dalam 1 bulan di semua Mitra Bukalapak  dapat menerangi lebih dari 800.000 rumah di Indonesia,” ujar Zaky dalam keterangan tertulisnya yang diterima Bisnis.com, Rabu (31/7/2019).

Zaky mengisahkan pencapaian Bukalapak saat ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masih segar dalam ingatannya, bagaimana Nugroho Herucahyanto yang saat ini menjabat sebagai Chief Technology Officer dan Fajrid Rasyid Co-Founder dan Presiden Bukalapak bersusah payah memulai Bukalapak.

Saat itu, ujarnya, platform dagang-el belum dipercaya oleh masyarakat karena dianggap identik dengan penipuan. Akibatnya, tim Bukalapak mengalami kesulitan mengajak orang bergabung untuk berjualan di platformnya.

Sembilan tahun berselang, dagang-el kini justru menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia. Melalui program BukaGlobal, kini Bukalapak telah dapat memfasilitasi ekspor pelaku UMKM ke Malaysia, Taiwan, Brunei Darussalam dan Hong Kong.

“Ke depannya, kami ingin menciptakan dampak yang lebih luas. Menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, mentransformasi teknologi agar lebih banyak orang memliki akses terhadap berbagai layanan finansial, menaikkelaskan lebih banyak warung di Idi lebih abanyak kota di Indonesia, dan membantu pemerintah mewujudkan e-government,” tutup Zaky

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper