68 Juta Sensor IoT Terpasang di Industri Kesehatan pada 2022

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 29 Juli 2019 | 13:05 WIB
Pekerja farmasi beraktivitas memproduksi obat di pabrik Pfizer Indonesia, Jakarta Timur, Senin (29/4/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja farmasi beraktivitas memproduksi obat di pabrik Pfizer Indonesia, Jakarta Timur, Senin (29/4/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi IoT Indonesia  memprediksi, pada 2022, sebanyak 68 juta sensor internet untuk segala (internet of things/IoT) diperkirakan diimplementasikan untuk industri kesehatan di Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya mengatakan sebagian besar dari sensor yang bergerak di bidang kesehatan nantinya akan dimanfaatkan untuk mengukur kondisi objek, berupa orang maupun mesin kesehatan sekalipun.

Adapun khusus untuk farmasi, kata Teguh, implementasi IoT telah masuk pada sistem pemesanan obat. Dia menuturkan saat ini pemesanan obat bisa melalui gawai dan langsung diantarkan kepada pemesan.

“Sekarang orang kalau mau memesan obat tinggal dari gawai saja,” kata Teguh kepada Bisnis.com, belum lama ini.

Tidak hanya itu, Teguh juga melihat bahwa implementasi IoT sudah diterapkan saat ini pada sekolah kesehatan sebagai alat latihan para calon petugas kesehatan.

Dia menambahkan ke depan perangkat IoT tidak hanya tersebar di fasilitas kesehatan seperti sekolah kesehatan, rumah sakit dan farmasi, namun juga akan hadir ke rumah konsumen juga, seperti alat pengukur tensi dan timbangan. 

Teguh memprediksi akan ada 20% dari total 90 juta rumah tangga saat ini, yang akan menggunakan perangkat kesehatan yang terhubung dengan IoT.

“Ini ada kesempatan di situ [untuk perkembangan IoT], mulai dari sebelum sakit, kemudian mendeteksi sakit, perawatan sakit dan menjaga kesehatan kembali. Mata rantai ini menjadi potensi,” kata Teguh.

Sementara itu, Hendra Sumiarsa, Head of Business Development IoT & Smart City Indosat Ooredoo  menilai implementasi IoT di Farmasi tidak jauh berbeda dengan implementasi IoT di sektor manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper