8 Strategi Aman dari Jerat Phishing di Facebook

Rahmad Fauzan
Selasa, 9 Juli 2019 | 11:43 WIB
Logo Facebook/Reuters
Logo Facebook/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Tindakan phishing masih menjadi momok bagi pengguna Facebook.

Phishing merupakan salah satu cara lama dari serangan siber, di mana seseorang berpura-pura menjadi orang lain dan berusaha mengelabui hingga korban menyerahkan informasi data pribadi.

Namun, hal ini masih menjadi ancaman nyata seiring dengan makin canggihnya teknik yang digunakan, dan berkembangnya penipuan serta berita bohong yang terus diperbincangkan di dunia maya.

Dalam keterangan resminya, Facebook mengungkapkan ada banyak bentuk phishing, termasuk pesan teks, email, profil media sosial, post, dan pesan atau situs jejaring palsu.

Biasanya, penipu akan mengirimkan pesan yang seolah-olah berasal dari perusahaan ternama atau berpura-pura menjadi seseorang dikenal agar pengguna internet memberikannya kata sandi atau nomor kartu kredit.

"Ketika mereka menerima informasi tersebut, mereka akan mengambil keuntungan dari akses ke data pribadi Anda. Taktik phishing yang paling umum digunakan biasanya menargetkan sisi emosional orang dengan tujuan untuk mengelabui, misalnya pelaku phishing akan mengirimkan Anda kalimat seperti ‘Harga rendah dalam waktu yang terbatas!’ " papar Facebook dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (8/7/2019) petang.

Terkait dengan cara seperti di atas, apabila pengguna menerima pesan yang menawarkan diskon menarik untuk merek yang disukai, informasi tersebut mungkin mengandung tautan ke peritel daring palsu dan membuat sesorang melakukan pembelian.

Namun, ketika diklik, link tersebut justru diarahkan ke situs web palsu atau pengguna dibuat mengunduh malware yang mencuri informasi.

Seringkali, pesan phishing ini meminta korbannya untuk melakukan tindakan segera atau memberikan data pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.

Kalimat berikutnya yang identik dengan tindakan phishing adalah 'Saya sangat membutuhkan pertolongan Anda!' Seseorang yang mengaku sebagai salah satu kerabat atau teman, biasanya mengirimkan pesan kepada korban bahwa dia sedang dalam masalah dan membutuhkan dana. 

Ketika pesan tersebut dibalas, penipu pun akan memanfaatkan kebaikan korbannya dan memancing untuk mengirimkan uang atau memberikan data pribadi. Pengguna internet pun diharapkan untuk berhati-hati terhadap sapaan dan situs jejaring atau alamat surel yang panjang dan rumit.

Kalimat khas berikutnya yang kerap digunakan pelaku phishing adalah 'Anda sangat menawan!’ Pesan tersebut dikirimkan oleh seseorang dengan harapan untuk mendapatkan kepercayaan korban. Namun, pengguna harus bersikap waspada karena ujung dari taktik ini adalah untuk membuat pengguna mengirimkan uang.

Pesan berikutnya yang biasanya digunakan oleh pelaku phishing adalah kalimat tipuan seperti 'Selamat, Anda menang!' Pesan klise ini mengklaim bahwa korban telah memenangkan lotre, tetapi selalu ada pancingan di dalamnya.

Untuk mendapatkan 'hadiah' tersebut, maka pengguna harus membayar biaya keanggotaan atau membagikan data pribadi. Seperti pesan-pesan phishing lainnya, pesan ini biasanya mengandung kesalahan kata dan tata bahasa.

Adapun, jika diperhatikan lebih jauh, pesan ini juga memiliki tautan palsu seperti tautan situs yang mengandung nama perusahaan atau meeek tertentu, tetapi terdapat kesalahan dalam pengejaan.

Kalimat tipuan berikutnya adalah 'Akun Anda telah diretas, namun kami bisa membantu Anda'. Taktik ini mengklaim bahwa salah satu akun daring seseorang telah disusupi atau dihapus, tetapi 'kabar baiknya', pengirim pesan dapat membantu dengan syarat harus memberikan data pribadi.

Pesan-pesan tipuan tersebut merupakan taktik yang umum dilakukan oleh pelaku phising. Namun, pengguna dapat mengikuti aturan keamanan berikut ini untuk terhindar dari jebakan phishing.

Pertama, simpan data pribadi untuk diri sendiri dengan tidak memberikan detail login. Seperti diketahui, Facebook tidak pernah meminta kata sandi pengguna dalam bentuk email atau mengirimkan kata sandi dalam bentuk lampiran. Oleh karena itu, pengguna diharapkan untuk tidak memberikan informasi login kepada siapapun.

Kedua, seperti halnya di kehidupan nyata, jangan menerima permintaan pertemanan dari orang asing. Pelaku phishing biasanya membuat akun palsu dan mencoba untuk menjadi teman seseorang. Adapun, jika pengguna menerimanya, hal ini memungkinkan penipu untuk menyebarkan spam di Kabar Beranda atau linimasa.

Ketiga, amankan akun seperti barang berharga lainnya. Pengguna dianjurkan mengganti kata sandi secara berkala. Hal ini dapat mencegah pencurian akin oleh penipu yang akan menggunakannya untuk menghubungi kerabat dan teman.

Keempat, tinjau aktivitas akun dan hapus spam. Setiap pengguna dapat memeriksa riwayat login untuk melihat login yang mencurigakan dan memeriksa aplikasi yang diinstal, yang memiliki akses ke data. Selain itu, hapus aplikasi yang tidak digunakan.

Kelima, cek fitur keamanan dari Facebook. Apabila penggua tidak yakin terhadap penawaran atau pembaruan yang meragukan, cek ulang keamanannya. Fitur keamanan dari Facebook menyediakan pengamanan ekstra untuk Anda.

 Keenam, ambil tindakan dan laporkan ke Facebook jika sebuah email atau pesan Facebook terlihat aneh, serta jangan membuka email atau lampirannya. Adapun, hal tersebut dapat dilaporkan ke [email protected].

Selain itu, jika pengguna ingin melaporkan percakapan, jangan lupa untuk ambil cuplikan layar sebelum Anda hapus. Perlu diingat bahwa tindakan ini tidak akan menghapus pesan dari kotak masuk pihak lain. Laporkan Link adalah cara terbaik untuk melaporkan konten yang kasar atau spam di Facebook.

Ketujuh, jika seseorang yang merupakan teman adalah korban dari pembajakan, segera beritahukan mereka. Facebook dapat membantu Anda jika Anda diretas, atau kunjungi Help Center di Facebook untuk bantuan.

Hal terakhir, atau kedelapan, yang bisa dilakukan untuk menghadapi tindakan phishing adalah menghubungi polisi dan pihak bank, baik itu apabila seorang pengguna merasa menjadi korban kejahatan, maupun jika pengguna tidak sengaja memberikan informasi kartu kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper