KETIX, Startup Khusus untuk Mewadahi Komunitas Penulis

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 9 Juli 2019 | 13:54 WIB
Co-founder KETIX, Tendi Murti, memperlihatkan pencapaian KETIX dalam 2 bulan terakhir./Leo Dwi Jatmiko
Co-founder KETIX, Tendi Murti, memperlihatkan pencapaian KETIX dalam 2 bulan terakhir./Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Startup berbasis aplikasi, KETIX, tidak hanya hadir sebagai wadah untuk membantu publikasi penulis pemula, tetapi juga membentuk ekosistem penulis. 

Co-founder KETIX, Tendi Murti yang juga pendiri Komunitas Menulis Online, mengatakan bahwa KETIX mempertemukan para penulis, pembaca buku, mentor dan penerbit lewat fitur chat room bernama TixRoom, sehingga para pembaca dan penulis bisa saling berinteraksi. 

Tidak berhenti disitu, kata Tendi, melalui Tixroom para penulis pemula juga bisa mendapat ilmu lewat kelas penulisan online.

"Bagi penulis pemula atau anak muda yang ingin belajar menulis buku, KETIX membuat kelas penulisan online dengan mentor para penulis berpengalaman,"kata Tendi di Jakarta, Selasa (9/7/2019). 

Tendi menjelaskan awalnya kelas penulisan online digelar lewat aplikasi Whatsapp dan Instagram, namun dengan adanya fitur Tixroom, kelas akan dipindahkan ke fitur tersebut.  Kelas menulis digelar 2 bulan sekali dengan jumlah pertemuan sebanyak 5 kali untuk satu kelas.

Kelas dibuka secara gratis, cukup dengan mengikuti KETIX.  Sejauh ini sudah ada 2,400 buku dari sekitar 1,200 penulis yang sudah terbit di aplikasi KETIX, beberapa di antaranya dari penulis terkenal seperti Dewa Eka Prayoga dan Fissilmi Hamidah. 

King Bagus, pendiri KETIX, mengatakan bahwa dalam satu tahun ke depan, KETIX berharap bisa melahirkan banyak penulis muda.  Adapun untuk 2021, kata Bagus, ditargetkan jumlah penulis di KETIX mencapai 1 juta penulis. 

“Kami punya mimpi besar untuk melahirkan satu juta penulis muda, termasuk mereka yang berasal dari daerah terpencil. Penulis harus bisa menjadi profesi yang menghasilkan, bukan cuma sekedar hobi”, kata Bagus.

Startup KETIX saat ini masih dalam tahap bootstrap, alias belum mendapatkan pendanaan dari investor manapun. Mereka berharap ada investor yang juga punya misi yang sama untuk tidak hanya mencari untung, tetapi juga mencerdaskan bangsa. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper