Liftoff: Penerbit Aplikasi Asia Tenggara Perlu Pendekatan Lokal

Deandra Syarizka
Minggu, 2 Juni 2019 | 06:19 WIB
telepon seluler (ponsel)/JIBI-Dwi Prasetya
telepon seluler (ponsel)/JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para penerbit aplikasi yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara dinilai memiliki kesempatan berkembang signifikan mengingat kawasan ini merupakan area dengan pengguna seluler yang tingkat keterlibatannya paling tinggi di dunia.

Namun demikian, hasilnya tetap akan bergantung pada kemampuan pemasar seluler untuk beradaptasi dengan pendekatan yang disesuaikan dengan konteks lokal guna memenangkan persaingan pasar yang dihuni oleh lebih dari 650 juta jiwa.

Sebagai ilustrasi, sekitar 90% penduduk Asia Tenggara telah terhubung ke internet melalui ponsel pintar dan rata-rata dari mereka menghabiskan sekitar empat jam per hari untuk menggunakan aplikasi seluler, yang mana satu jam lebih lama dari rata-rata masyarakat lain di dunia.

Dennis Mink, Vice President Marketing, Liftoff menyatakan meningkatnya kemakmuran, urbanisasi, serta tuntutan atas kenyamanan merupakan penggerak utama dari pertumbuhan seluler di kawasan ini.

Namun demikian, terlepas dari keterlibatan yang ekstensif dalam penggunaan teknologi seluler di kawasan, tingkat adopsi dari teknologi digital maupun tingkat pertumbuhan pendapatan di kawasan Asia Tenggara masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan pasar-pasar utama lain di dunia.

Hal ini kemudian mengharuskan para pemasar aplikasi seluler untuk mengambil pendekatan lokal  di masing-masing negara dan bergantung pada data untuk memandu strategi mereka.

“Dalam laporan kami, kami bermaksud membagi informasi terkait tren dan tolok ukur bagi pasar aplikasi kepada industri, dengan harapan mereka dapat meningkatkan kinerja dan lebih cekatan dalam mengikuti pasar yang berubah dengan begitu cepat di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya, seperti dikutip, Sabtu (1/6/2019).

Laporan Aplikasi Seluler Asia Tenggara 2019 yang dipublikasikan Liftoff, platform pemasaran dan penargetan ulang aplikasi seluler,  menyediakan data terkait beragam aspek dari penggunaan aplikasi yang meliputisegala hal mulai dari tolok ukur keterlibatan seluler, tren musiman, biaya per tingkat konversi, platform keterlibatan, serta tingkat retensi di kawasan.

Laporan tersebut juga menyediakan pandangan terkait pemasaran aplikasi dari serangkaian kampanye aplikasi seluler yang dijalankan Liftoff di Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, Myanmar, Singapura, dan Thailand, antara 1 Maret 2018 hingga 28 Februari 2019. Kampanye ini mencakup 28 miliar tayangan iklan, 656 juta klik iklan, 5,8 juta instal, dan 13,5 juta peristiwa pasca-instalasi pertama kali.

 “Melalui versi terbaru dari Laporan Aplikasi Seluler tersebut, kami berharap bahwa data yang kami sediakan dapat membantu para pemasar agar menjadi lebih proaktif dalam membuat keputusan terkait kampanye mereka di Asia Tenggara, seperti dengan memperhitungkan keragaman pengguna dan struktur dari masing-masing negara di kawasan,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Akhirul Anwar
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper