Alasan Singapura dan Hong Kong Pasar yang Pas untuk BukaGlobal

Dhiany Nadya Utami
Selasa, 21 Mei 2019 | 13:04 WIB
Co Founder & President Bukalapak Fajrin Rasyid (paling kiri), Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya (tengah), dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan), saat konferensi pers peluncuran BukaGlobal di Singapura, Senin (20/5/2019)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Co Founder & President Bukalapak Fajrin Rasyid (paling kiri), Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya (tengah), dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kanan), saat konferensi pers peluncuran BukaGlobal di Singapura, Senin (20/5/2019)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA — Keputusan Bukalapak memilih Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Hong Kong sebagai pasar pertama dalam ekspansi global dinilai tepat. Alasannya, industri di lima negara tersebut bukan pesaing langsung industri kecil asal Tanah Air.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan karakteristik tiap negara menjadi penting karena fokus dari fitur BukaGlobal adalah memasarkan produk UMKM seperti kerajinan serta produk makanan dan minuman (F&B). Jadi sebaiknya Indonesia tidak memaksakan diri bersaing dengan negara yang juga terkenal dengan produk serupa.

"Jadi Bukalapak ini pinter. Jeli dia cari negaranya. Kan kalau ke Thailand gitu misalnya, [akan susah] karena mereka jago juga produksi barang-barang begitu [kerajinan dan F&B]" ujar Rudiantara ketika menghadiri peluncuran fitur BukaGlobal di Singapura, Senin (20/5/2019).

Dia melihat lima negara yang dipilih Bukalapak memiliki ciri khas masing-masing. Menurutnya, Taiwan dan Hong Kong sebagai negara dengan pendapatan per kapita tinggi dan tingkat konsumsi tinggi, juga dikenal menyukai produk-produk berbau etnis sehingga amat potensial. 

Sementara itu, Rudiantara menilai bahwa Brunei juga memiliki daya beli tinggi, serupa dengan Singapura. Singapura juga dianggap sebagai hub yang dapat menjadi etalase produk-produk Indonesia, sedangkan Malaysia dianggap memiliki potensi tinggi karena maraknya diaspora Indonesia yang tinggal di sana.

"Malaysia itu, meski berbeda dengan negara lainnya tapi ada kedekatan emosional. Banyak migran di sana kan, mereka kangen produk-produk Indonesia. Dengan adanya ini tinggal pesan-pesan, kirim, sampai," tambah Menkominfo.

Rudiantara juga mengharapkan dengan adanya e-commerce Indonesia yang go internasional dapat menepis stigma bahwa marketplace di Indonesia itu kanal penjualan barang-barang murah asal China. 

"Kan selalu dituduhnya begitu, gara-gara e-commerce [banyak barang China masuk], padahal kan tidak. Dengan adanya begini [BukaGlobal] menunjukkan bahwa stigma itu udah mah salah, nunjukkin juga 'nih gua yang ekspor keluar'. Itu yang bikin saya senang," ujar Rudiantara.

BukaGlobal  merupakan fitur baru yang ada di platform Bukalapak. Dengan fitur ini, para pelapak dapat menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen di 5 negara luar Indonesia yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper