Bisnis.com, JAKARTA — Advotics akan menggunakan sebagian dari suntikan seed funding senilai Rp39 miliar untuk mengembangkan sistem manajemen berbasis komputasi awan.
Kemarin, Advotics mengumumkan keberhasilan menghimpun pendanaan Rp39 miliar dari sekelompok investor yang dipimpin oleh East Ventures. Advotics adalah perusahaan perusahaan rintisan penyedia layanan software-as-a-service (SaaS) untuk mengelola rantai pasok korporasi.
Head of Growth Advotics Venny Septiani menyatakan, pada dasarnya pihaknya menyediakan solusi transformasi digital bagi proses distribusi dan rantai pasok perusahaan yang semula dilakukan secara offline. Saat ini, solusi yang ditawarkan mencakup proses penjualan dan distribusi, pemasaran, identitas produk digital, dan business intelligence and analytics.
“Pendanaan ini akan kita gunakan untuk memperluas kategori dari produk yang ada sekarang. Salah satunya kita akan kembangkan cloud management system, sehingga kita bisa menyediakan solusi yang end-to-end,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (14/5/2019).
Dia menambahkan, pendanaan tersebut juga akan digunakan untuk menambah sumber daya manusia (SDM). Saat ini, perusahaan yang telah berdiri selama 2 tahun ini telah mempekerjakan sekitar 70 orang.
Penambahan SDM menjadi penting terlebih karena saat ini Advotics masih melakukan edukasi mengenai model bisnis mereka ke pasar. Menurutnya, saat ini model bisnis SaaS masih belum terlalu familiar bagi pasar di Indonesia, baik korporasi maupun Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hingga saat ini, Advotics telah memenangkan lebih dari 50 kontrak dengan klien korporat, seperti ExxonMobil, HM Sampoerna (afiliasi dari Phillip Morris International), Danone, Mulia Group, Saint Gobain, Nutrifood, dan Indosurya. Mayoritas perusahaan pelanggannya berasal dari sektor FMCG, konstruksi, layanan keuangan, hingga customer goods.
Platform berbasis cloud Advotics berfungsi untuk digitalisasi pengelolaan tenaga kerja, jaringan bisnis, serta aset dan produk fisik milik perusahaan. Tujuan utamanya, adalah untuk mengubah data dari aktivitas perdagangan dan pekerjaan offline di lapangan menjadi data berguna yang bisa membantu tim manajemen dalam membuat keputusan bisnis penting seperti penetrasi penjualan, produktivitas, serta strategi penjualan ritel.
Salah satu terobosan yang dilakukan Advotics adalah dengan mendigitalkan produk melalui penggunaan identitas unik seperti kode QR yang dicetak pada kemasan produk. Salah satu manfaat kode QR adalah mampu membantu perusahaan melacak keberadaan produk mulai dari distributor pertama hingga ke tangan konsumen, serta melindungi dari adanya pemalsuan produk.
Dalam kurun 24 bulan terakhir, Advotics telah berhasil mengimplementasikan hal tersebut pada lebih dari 100 juta unit produk. Bagi bisnis distribusi, Advotics berhasil meningkatkan produktivitas para karyawan penjualan, yang berakibat pada meningkatnya kunjungan ke toko ritel setiap harinya sebesar 49%.