Fokus ke e-Commerce dan Layanan Pesan Pribadi, Facebook Perkenalkan Fitur Baru

Annisa Margrit
Rabu, 1 Mei 2019 | 07:06 WIB
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam
Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019)./Reuters-Stephen Lam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Facebook Inc melakukan sejumlah perubahan dalam fitur dan desain di tengah upaya media sosial itu untuk menjadi layanan pengiriman pesan dan perusahaan e-commerce.
 
Berbagai perubahan itu disampaikan oleh Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg dalam konferensi tahunan F8 di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019). Dilansir dari Reuters, Rabu (1/5), perubahan itu di antaranya dilakukan di layanan pengiriman pesan Facebook, marketplace online dan fitur video-on-demand, serta fitur Stories yang cukup populer.
 
Selain itu, ada pula beberapa fitur yang didesain untuk mendorong pengguna berinteraksi lebih dekat dengan teman-teman terdekatnya dan kolega bisnis, seperti opsi "Secret Crush" di layanan Facebook Dating dan opsi khusus untuk membuat janji temu.
 
"Dengan makin terkoneksinya dunia, kita makin membutuhkan kedekatan dengan orang lain. Oleh karena itu, saya percaya masa depan lebih menekankan privasi. Inilah babak baru untuk layanan kita," papar Zuckerberg. 
 
Dia menyatakan bahwa layanan pesan pribadi, foto dan video yang hanya muncul secara singkat selama periode tertentu, dan kelompok-kelompok kecil sebagai sektor yang paling cepat bertumbuh dalam komunikasi online
 
Zuckerberg mengakui saat ini, reputasi Facebook dalam hal privasi sedang lemah.
 
Facebook Dating akan diperluas ke 14 pasar baru dan berbagai fitur interaktif untuk online shopping serta Business-to-Consumer (B2C) lainnya bakal ditingkatkan. Facebook melihat model yang dijalankan WeChat di China bisa diterapkan untuk e-commerce.
 
Kemudian, para penjual di Marketplace juga bisa menerima pembayaran dan mengurus pengiriman langsung di dalam Facebook, sedangkan pengguna WhatsApp dan Messenger nantinya bisa mengirim uang ke pengguna lain semudah mengirim foto.
 
Berbagai perubahan ini dilakukan di tengah tekanan publik terhadap keamanan data pengguna yang menggunakan layanan perusahaan tersebut. Sejak bocornya data 87 juta pengguna Facebook dan penyalahgunaannya oleh Cambridge Analytica pada 2018, media sosial tersebut terus menjadi sorotan regulator dan masyarakat di seluruh dunia.

Teranyar, Facebook diketahui mengunggah kontak alamat surat elektronik (surel) pengguna barunya secara tak sengaja sejak 2016.
 
Tahun lalu, Facebook meraup pendapatan hampir US$56 miliar. Dari jumlah itu, sebagian besar berasal dari iklan yang disebarkan kepada 2,7 miliar pengguna aktifnya tiap bulan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper