Bisnis.com, JAKARTA – Facebook Inc., pada Rabu (16/4) lalu mengatakan perusahaan secara tidak sengaja mengunggah sebanyak 1,5 juta kontak email pengguna barunya sejak 2016.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/4), Facebook telah menghentikan permintaan verifikasi menggunakan password email sebagai opsi bagi orang-orang yang baru mendaftarkan diri di platform tersebut.
Hal tersebut dilakukan karena pernah terdapat kasus kontak email diunggah ke Facebook ketika pengguna membuat akun.
“Estimasi kami, lebih dari 1,5 juta kontak email pengguna yang sudah diunggah. Kontak-kontak itu tidak akan dibagikan kepada pihak lain dan kami hapus,” ujar pihak Facebook, Kamis (18/4).
Facebook sudah beberapa kali dipermasalahkan terkait persoalan privasi selama beberapa waktu belakangan. Di antaranya, ketika terungkap bahwa jutaan password pengguna facebook dapat dilihat oleh pegawai internal perusahaan tersebut.
Tahun lalu, Facebook juga bermasalah ketika Cambridge Analytica, sebuah firma konsultan politik di Inggris, memperoleh data pribadi jutaan pengguna Facebook tanpa sepengetahuan mereka.
Selain itu, Facebook juga berhadapan dengan kritik para anggota parlemen di banyak negara karena dianggap mengelabui pengguna demi mendapatkan data personal dan beberapa masalah lain seperti ujaran kebencian.