Gerakan Nasional Literasi Digital Luncurkan Buku Sambut Pemilu 2019

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 1 April 2019 | 11:41 WIB
Siswa menggunakan gawai saat mengerjakan soal UASBN 2019 di SMA Negeri 9 Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/3/2019). SMA Negeri 9 Kota Bandung tersebut mulai menerapkan penggunaan teknologi smart router dalam pelaksanaan UASBN./ANTARA-Novrian Arbi
Siswa menggunakan gawai saat mengerjakan soal UASBN 2019 di SMA Negeri 9 Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/3/2019). SMA Negeri 9 Kota Bandung tersebut mulai menerapkan penggunaan teknologi smart router dalam pelaksanaan UASBN./ANTARA-Novrian Arbi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi  meluncurkan seri buku literasi digital dan program-program andalan untuk meningkatkan kompetensi pengguna internet di Indonesia.

Beberapa program unggulan yang diluncurkan adalah Pandu Digital, School of Influencer, dan peningkatan kompetensi literasi digital bagi gerakan Pramuka bekerja sama dengan pramuka Jawa Tengah bertajuk Saka Milenial.

Ketiganya diresmikan bersama delapan buku literasi digital dan bunga rampai dalam menyambut pemilu serentak April 2019 berjudul Demokrasi Damai Era Digital

Sejak Januari 2018, Siberkreasi telah meluncurkan 65 buku dengan berbagai topik yang mendukung kerangka literasi digital. Buku-buku tersebut dapat diakses, diunduh dan diperbanyak secara bebas melalui laman web.

Hingga saat ini, jumlah unduhan sudah mencapai 150.000 kali. Tema-tema buku beragam mulai dari pola asuh digital, ekonomi digital, keamanan siber, tutorial bermedia sosial, hingga buku kerja khusus bagi anak muda dan anak-anak.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung inisiatif lintas-pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.

"Kami mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Siberkreasi beserta jejaring mitranya. Semoga apa yang diluncurkan hari ini dapat menjadi pemicu inisiasi lainnya demi mewujudkan masyarakat informasi Indonesia yang lebih berdaya," ujarnya di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Di peluncuran buku kali ini, Siberkreasi secara khusus merespons pemanfaatan ruang-ruang siber untuk menunjang praktik demokrasi.  Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan bahwa tren hoaks meningkat jelang pemilu. Pada Maret 2019 saja ditemui 453 konten hoaks yang disebarkan lintas platform media sosial dengan isu politik yang mendominasi.

Guna menyebarkan pesan damai dan mengembalikan media sosial sebagai ruang diskusi yang demokratis, GNLD Siberkreasi menjalankan roadshowliterasi digital #SemaiDamai yang diisi program pelatihan Pandu Digital dan lokakarya bagi kreator konten School of Influencer.

Dedy Permadi, Ketua Umum GNLD Siberkreasi mengatakan, untuk menjamin demokrasi Indonesia kompetensi literasi digital penting untuk dimiliki masyarakat.  Apalagi, lanjutnya, Indonesia tengah menghadapi gelombang disinformasi jelang pemilu serempak mendatang.

"Kami menempuh jalur edukasi melawan hoaks, produksi konten positif, dan peningkatan kesadaran publik terkait keberagaman," ucap Dedy.

Dalam acara yang sama, Direktorat Jenderal Informatika Kominfo juga memperkenalkan program seleksi nasional produk TIK karya anak bangsa “IdenTIK" dan eksibisi teknologi terkini melalui perhelatan "Republik of Internet of Things (RIoT)".

Selain itu dipaparkan juga mengenai riset indeks literasi digital di empat kota besar yaitu Surabaya, Pontianak, Denpasar, dan Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper