Lindungi Konsumen, Huawei Bangun Pusat Keamanan Siber di Belgia

Syaiful Millah
Sabtu, 9 Maret 2019 | 13:02 WIB
Ilustrasi logo Huawei./REUTERS-Chris Wattie
Ilustrasi logo Huawei./REUTERS-Chris Wattie
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi asal China, Huawei meresmikan pusat transparansi keamanan siber di Brussels, Belgia guna mengantisipasi potensi ancaman siber di masa depan.

Deputi Chairman Huawei Ken Hu mengatakan bahwa teknologi yang ada saat ini terus berkembang pesat hingga maraknya penggunaan teknologi komputasi awan, kecerdasan buatan, blockchain, dan lain-lain.

Menurutnya, perkembangan tersebut juga membawa risiko tersendiri, yakni munculnya kemanan siber yang menyerang teknologi untuk tujuan-tujuan tertentu.

Hu menambahkan bahwa saat ini consensus berbagai pihak terkait kemanan siber, standar teknis, sistem verifikasi, dan dukungan legislasi masih minum.

“Kepercayaan harus berbasis fakta, dan fakta adalah suatu hal yang harus bisa diversifikasi. Namun, diversifikasi juga memerlukan sebuah standar tertentu yang disetuju bersama,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (9/3/2019).

Hu menjelaskan pusat transparansi keamanan siber yang dibangun oleh perusahaan memiliki tiga fungsi. Pertama, sebagai tempat Huawei membagi upaya-upaya keamanan siber menyeluruh dalam hal strategi, rantai pasok, riset dan pengembangan, serta berbagai produk dan solusi.

Kedua, sebagai wadah untuk memfasilitasi komunikasi antara Huawei dengan para pemangku kepentingan utama dalam bahasan strategis kemanan siber, keamanan end-to-end, dan praktik perlindungan privasi.

Ketiga, pusat transparansi kemanan siber tersebut akan menjadi balai uji keamanan dan verifikasi bagi produk dan layanan pelanggan perusahaan.

Hu menyampaikan bahwa keamanan siber merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam industri, mulai dari penyedia perangkat, operator telekomunikasi, perusahaan penyedia teknologi, dan juga regulator.

Dia menambahkan bahwa fasilitas yang dibangun Huawei ini terbuka bagi seluruh pelanggan dan organisasi independen pelaksana pengujian yang berasal dari pihak ketiga. Pihaknya ingin bekerja sama dengan berbagai pihak guna melindungi konsumen dari ancaman siber yang kian mengancam.

“Kami yakin solusi untuk mengatasi masalah tersebut berangkat dari rasa saling percaya, hal yang menjadi dasar bagi hadirnya lembaga ini. Kami menyambut seluruh instansi regulator, badan standar, serta para pelanggan,” imbuhnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Akhirul Anwar
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper