Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi asal China, Huawei meresmikan pusat transparansi keamanan siber di Brussels, Belgia guna mengantisipasi potensi ancaman siber di masa depan.
Deputi Chairman Huawei Ken Hu mengatakan bahwa teknologi yang ada saat ini terus berkembang pesat hingga maraknya penggunaan teknologi komputasi awan, kecerdasan buatan, blockchain, dan lain-lain.
Menurutnya, perkembangan tersebut juga membawa risiko tersendiri, yakni munculnya kemanan siber yang menyerang teknologi untuk tujuan-tujuan tertentu.
Baca Juga Huawei Gugat Pemerintah Amerika |
---|
Hu menambahkan bahwa saat ini consensus berbagai pihak terkait kemanan siber, standar teknis, sistem verifikasi, dan dukungan legislasi masih minum.
“Kepercayaan harus berbasis fakta, dan fakta adalah suatu hal yang harus bisa diversifikasi. Namun, diversifikasi juga memerlukan sebuah standar tertentu yang disetuju bersama,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (9/3/2019).
Hu menjelaskan pusat transparansi keamanan siber yang dibangun oleh perusahaan memiliki tiga fungsi. Pertama, sebagai tempat Huawei membagi upaya-upaya keamanan siber menyeluruh dalam hal strategi, rantai pasok, riset dan pengembangan, serta berbagai produk dan solusi.
Kedua, sebagai wadah untuk memfasilitasi komunikasi antara Huawei dengan para pemangku kepentingan utama dalam bahasan strategis kemanan siber, keamanan end-to-end, dan praktik perlindungan privasi.
Ketiga, pusat transparansi kemanan siber tersebut akan menjadi balai uji keamanan dan verifikasi bagi produk dan layanan pelanggan perusahaan.
Hu menyampaikan bahwa keamanan siber merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam industri, mulai dari penyedia perangkat, operator telekomunikasi, perusahaan penyedia teknologi, dan juga regulator.
Baca Juga Awas Pencurian Data Lewat Formjacking |
---|
Dia menambahkan bahwa fasilitas yang dibangun Huawei ini terbuka bagi seluruh pelanggan dan organisasi independen pelaksana pengujian yang berasal dari pihak ketiga. Pihaknya ingin bekerja sama dengan berbagai pihak guna melindungi konsumen dari ancaman siber yang kian mengancam.
“Kami yakin solusi untuk mengatasi masalah tersebut berangkat dari rasa saling percaya, hal yang menjadi dasar bagi hadirnya lembaga ini. Kami menyambut seluruh instansi regulator, badan standar, serta para pelanggan,” imbuhnya.