Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Tbk. mengubah strategi dalam memasarkan kartu perdana.
Hendri Mulya Syam, Chief Sales & Distribution Officer Indosat Ooredoo, mengatakan pada 2019, perseroan mengubah strategi dari 'mendorong' penjualan di pasar menjadi 'menarik'.
Hendri mengatakan perubahan strategi dilakukan demi pertumbuhan jangka panjang di perseroan.
Di samping itu, sambungnya, perseroan juga berkomitmen untuk terus menghadirkan produk dan layanan terbaik dengan harga sepadan.
"Kami melakukan perubahan strategi pasar dari push ke pull, hal ini dilakukan untuk pertumbuhan jangka panjang," kata Hendri kepada Bisnis, Rabu (6/3/2019).
Hendri melihat penjualan kartu perdana pada 2019 memiliki prospek yang baik, seiring dengan perluasan penggelaran jaringan Indosat Ooredoo di Jawa dan Luar Jawa.
Baca Juga Ingin Coba 5G? Tunggu 2 Tahun Lagi! |
---|
Hanya saja, Hendri enggan membeberkan target penjualan kartu perdana yang ingin dicapai pada tahun ini.
"Fokus kami adalah menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan dengan memberikan produk dan layanan terbaik," tegas Hendri.
Sebelumnya, penjualan kartu perdana pada 2019 dinilai cukup menantang setelah pemerintah membatasi penggunaan Nomor Induk Kependudukan hanya untuk tiga kartu sim. Sejumlah operator memutar strategi agar tetap meraup untung di tahun ini.
Kementerian Komunikasi dan Informastika melalui Peraturan Menkominfo No.14/2017 tentang registrasi kartu prabayar, membatasi satu NIK (nomor induk kependudukan – KTP) hanya bisa mengaktifkan tiga kartu SIM seluler.
Strategi XL Axiata
PT XL Axiata Tbk. optimistis penjualan kartu perdana pada 2019 tetap tumbuh di tengah ketatnya regulasi yang mengatur mengenai kepemilikan nomor baru.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan dalam mendorong penjualan kartu perdana pada tahun ini, perseroan akan memastikan mekanisme tata niaga penjualan kartu perdana berlangsung dengan baik.
“Misalnya kemudahan mendapatkan atau penyediaan kartu perdana di area atau wilayah yang masih berpotensi besar untuk penetrasi layanan XL Axiata khususnya di luar pulau Jawa, peningkatan pelayanan kepada calon pelanggan khususnya memberikan kemudahan dalam melakukan proses registrasi kartunya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku dan sebagainya,” kata Tri.
Tri menuturkan untuk mendongkrak pendapatan pada 2019 ini, XL Axiata melakukan perubahan tata niaga dengan lebih menfokuskan pada penjualan isi ulang selaras dengan upaya XL Axiata untuk mendorong pelanggan XL Axiata agar lebih produktif.
“Namun demikian, tidak berarti XL Axiata meninggalkan strategi akuisisi pelanggan baru sepenuhnya, karena hal ini tetap menjadi fokus perusahaan berikutnya,” kata Tri.
Langkah Telkomsel
Sementara itu, Denny Abidin, General Manager External Corporate Communications Telkomsel, mengatakan perseroan tetap akan memasarkan kartu perdana meski regulasi yang mengatur kepemilikan kartu perdana saat ini cukup ketat.
Dia menuturkan penjualan kartu perdana dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat agat dapat merasakan layanan jaringan yang dibangun perseroan selama ini.
“Telkomsel terus melakukan penetrasi seluler dengan mengembangkan layanan jaringan telekomunikasi, terutama BTS berbasis teknologi mobile broadband 4G/LTE hingga di wilayah pelosok,” kata Denny.