Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemandirian dan daya saing negaranya dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Melansir Reuters, Sabtu (26/4/2025), sesi studi Politbiro, Xi menyoroti pentingnya memanfaatkan sistem nasional terintegrasi demi mempercepat laju pembangunan AI. Dorongan AI ini diungkapkan di tengah persaingan supremasi AI dengan Amerika Serikat (AS).
"Kita harus menyadari masih adanya celah dan menggandakan upaya untuk mendorong inovasi teknologi, pertumbuhan industri, serta penerapan AI secara luas," tegas Xi seperti dilansir Reuters.
Ia menjanjikan dukungan kebijakan di berbagai lini, mulai dari pengadaan pemerintah, perlindungan hak kekayaan intelektual, hingga riset dan pengembangan sumber daya manusia.
Dalam setahun terakhir, sejumlah pengamat mencatat kemajuan pesat China dalam mengejar ketertinggalannya dari AS di bidang AI.
Sorotan global tertuju pada DeepSeek, startup AI asal China yang awal tahun ini memperkenalkan model penalaran AI buatan mereka. Uniknya, model tersebut dikembangkan dengan chip yang kurang canggih namun tetap efisien, menjadikannya lebih murah dibandingkan produk sejenis dari Barat.
Langkah DeepSeek mengguncang asumsi bahwa sanksi teknologi dari AS telah melumpuhkan kemajuan AI China, terutama setelah kehadiran ChatGPT dari OpenAI pada akhir 2022 yang mengubah peta persaingan global.
"Kita harus terus memperkuat riset fundamental, memusatkan upaya kita untuk menguasai teknologi inti seperti chip berperforma tinggi dan perangkat lunak dasar, serta membangun sistem perangkat lunak dan perangkat keras dasar kecerdasan buatan yang independen, terkendali, dan kolaboratif," ujar Xi.
Tak hanya itu, Xi mendesak percepatan regulasi dan kerangka hukum terkait AI, termasuk pembentukan sistem peringatan risiko dan tanggap darurat, demi menjamin keamanan, keandalan, dan kontrol atas teknologi tersebut.
Tahun lalu, Xi menegaskan bahwa AI tidak boleh menjadi ajang monopoli negara-negara kaya. Ia juga menyerukan pembentukan tata kelola global dan kerja sama internasional untuk menjamin masa depan AI yang inklusif dan bertanggung jawab.