Bisnis.com, JAKARTA - Startup atau perusahaan rintisan seakan selalu menarik untuk diulas. Kehadiran berbagai jenis startup di tengah masyarakat ini bukan hanya untuk bisnis, melainkan juga menjadi sebuah alternatif untuk memudahkan urusan penggunanya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Indonesia Digital Creative Industry Society, jumlah startup yang berkembang di Indonesia hingga akhir 2018 mencapai 992 buah yang menjangkau berbagai macam sektor.
Adapun sektor-sektornya mulai dari sektor transportasi, pendidikan, teknologi, hingga travelling. Banyaknya demand atau permintaan konsumen terhadap jasa dari startup membuat perusahaan-perusahaan ini mendapatkan atensi dari pemodal atau investor agar dapat terus berkembang dan berinovasi.
Mengingat pertumbuhan dari startup sangat erat kaitannya dengan pendanaan, maka tidak mengherankan jika startup selalu identik dengan nilai atau valuasi.
Beberapa istilah dari tingkatan valuasi startup seperti Unicorn dan Decacorn juga mulai familiar saat ini. Namun, sebenarnya apakah itu valuasi perusahaan rintisan?
"Valuasi merupakan nilai dari suatu perusahaan rintisan. Startup saat ini masih tergolong semienterprise, sehingga nilai valuasinya ditentukan berdasarkan persetujuan antara founder dan investor yang kemudian membuat perhitungan nilai valuasi startup menjadi beragam, tergantung dari persetujuan tersebut," kata Social Media Specialist Dailysocial.id, Prilita Kamalia, seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/3/2019).
Nilai atau valuasi dari sebuah perusahaan dapat dihitung melalui beberapa cara, dan cara yang paling mudah adalah dengan menunjukkan profit bisnisnya.
Misalnya, sudah berapa banyak fitur yang telah dibuat dan dikembangkan, bagaimana respons masyarakat sebagai pengguna, seperti apa pertumbuhan user-nya, dan sebagainya.
Dengan pertumbuhan yang signifikan, perusahaan tersebut akan terus mendapatkan dukungan dari investor dan secara langsung juga menambah nilai perusahaannya.
“Oleh karena itu, startup yang muncul saat ini sangat gencar untuk mempromosikan produknya kepada publik. Interaksi dengan pengguna menambah kredibilitas perusahaan dan tentu dapat meyakinkan investor untuk mendukungnya,” tambahnya.