Diserang Warganet Gara-gara Cuitan di Twitter, Bagaimana Perjalanan Karier Achmad Zaky?

JIBI
Sabtu, 16 Februari 2019 | 13:03 WIB
Founder and CEO of Bukalapak Achmad Zaky saat menjadi panelis dalam acara Youth at Work IMF Youth Dialogue, di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Founder and CEO of Bukalapak Achmad Zaky saat menjadi panelis dalam acara Youth at Work IMF Youth Dialogue, di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Achmad Zaky, CEO dan Pendiri Bukalapak, mungkin tak menyangka cuitannya di Twitter tentang dana riset dan pengembangan terkait industri 4.0 bisa berujung pada kontroversi.

Alih-alih memicu perdebatan pentingnya alokasi dana riset dan pengembangan (Research and Development/R&D) di Indonesia, respons yang masuk justru fokus pada kata-kata "Presiden Baru" yang ditulisnya. 

Dalam cuitan pada Kamis (14/2/2019), Zaky menyebut dana R&D di sejumlah negara jauh melampaui Indonesia. AS misalnya, mencapai US$511 miliar, kemudian China US$451 miliar, Jepang US$165 miliar, Australia US$23 miliar, Malaysia dan Singapura US$10 miliar.

Adapun anggaran di Indonesia sebesar US$2 miliar. 

"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulisnya.

Alhasil, muncul tagar #uninstallbukalapak. Tagar itu sempat menjadi salah satu yang terpopuler di Twitter Indonesia hingga Jumat (15/2), dengan jumlah cuitan hingga lebih dari 56.700.

Bukalapak dikenal sebagai salah satu dari empat unicorn asal Indonesia, alias perusahaan rintisan yang valuasinya telah menembus US$1 miliar. Bagaimana perjalanan Achmad Zaky sebelum mendirikan salah satu marketplace terbesar di Indonesia itu hingga kini?

Begini perjalanan kariernya seperti dilansir dari Tempo, Sabtu (16/2):

1. Mengerjakan software quickcount Pemilu sebuah stasiun televisi
Karier Zaky berawal dari keaktifannya di dunia teknologi sewaktu menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dilansir dari wawancara Hipwee dengan Zaky pada 2016, saat itu dia mendapatkan tawaran mengerjakan software hitung cepat Pemilu dengan nilai Rp1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional.

2. Membuka usaha mi ayam
Setelah lulus kuliah, dia dipengaruhi oleh teman-temannya untuk berwirausaha. Saat itu, Zaky langsung memutuskan untuk membuka sebuah kedai mi ayam.

Dilansir dari Techinasia, pada 2014, dia menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai perlombaan untuk membangun usaha kuliner tersebut. Sayangnya, usaha tersebut bangkrut.

3. Memulai Bukalapak
Bermodal pengalaman membangun sistem Teknologi Informasi (TI) di bangku kuliah, Zaky memutuskan untuk membuka Bukalapak guna membantu menyalurkan produk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lewat internet.

Jatuh bangun pun harus dilewati Zaky karena kurangnya minat masyarakat pada 2009 untuk berjualan online. Namun, karena kemajuan zaman dan teknologi, hingga 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper