Bisnis.com, JAKARTA – Angka pengiriman ponsel pintar besutan Apple Inc. di China anjlok pada kuartal terakhir 2018. Hal ini mempertegas kuatnya tekanan yang dihadapi produsen iPhone tersebut melawan rivalnya seperti Huawei Technologies Co. di Negeri Tirai Bambu.
Menurut laporan perusahaan riset IDC yang dirilis hari ini, Senin (11/2/2019), secara keseluruhan pasar China berkontraksi 9,7% pada kuartal tersebut, tetapi Apple membukukan penurunan sekitar dua kali lipatnya.
“Perlambatan ekonomi dan harga iPhone yang terbilang lumayan tinggi menjadi beberapa di antara faktor yang berkontribusi terhadap penurunan performa raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut di China,” jelas IDC, dilansir Bloomberg.
Kendati demikian, Xiaomi Corp. bernasib lebih buruk di bulan-bulan terakhir tahun lalu, dengan pengiriman unitnya diperkirakan mencatat kemerosotan hampir 35%.
Merek-merek ponsel pintar mulai dari Apple hingga Samsung Electronics Co. harus bersaing dengan kondisi pasar global yang hampir-hampir mandek setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan yang sangat buruk.
Kurangnya inovasi dalam industri tersebut dipandang menghambat konsumen untuk mengganti ponsel mereka sesering dulu.
Apple juga harus menghadapi kebangkitan rivalnya di China seperti Huawei. Kehadiran ponsel-ponsel produksi Huawei mengikis pangsa pasar Apple yang dahulu sangat penting untuk mendorong pertumbuhannya.
Peritel elektronik di China sampai harus memangkas harga iPhone terbaru sebanyak 20% dalam beberapa bulan terakhir. Langkah ini menggambarkan berkurangnya antusiasme terhadap gawai produksi Apple.
“Keunggulan Huawei di antara semua merek besar mendapat topangan setelah pengiriman unitnya melonjak 23,3%,” lanjut IDC.
Padahal Huawei juga menghadapi pergolakan dalam beberapa bulan terakhir terkait dengan penahanan eksekutifnya, tuduhan penipuan bank, maupun upaya penjegalan akses jaringan yang dilancarkan pemerintah AS.
Dengan demikian, angka pengiriman ponsel Apple berada di peringkat keempat di China selama periode tersebut, setelah Oppo dan Vivo, menurut IDC.
Sementara itu, pengiriman ponsel Xiaomi menghuni posisi kelima, dengan penurunan pengiriman sebesar 34,9% karena mengalami koreksi inventarisasi dan restrukturisasi internal.