Bisnis.com, JAKARTA — Bukalapak mendapatkan pendanaan baru dari investor asal Korea Selatan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund yang nilainya ditaksir mencapai US$ 50 juta.
Jikwang Chung , Head of New Growth Investment Mirae Asset Capital menjelaskan, investasi kali ini merupakan bentuk kerjasama Co-Investment Fund antara perusahaan finansial dan salah satu perusahaan teknologi yang sedang berkembang sangat pesat di Asia Tenggara yang juga memiliki karakteristik kuat.
“Melalui beragam kolaborasi strategis, kami akan mendukung Bukalapak agar dapat terus berkembang,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (16/01).
Informasi dari Reuters menyebut nilai investasi yang dikucurkan itu ditaksir mencapai US$50 juta. Adapun hingga saat ini, investor asal China yang terafiliasi dengan Alibaba Group, Ant Financial Services Group dan investor asal Singapura , GIC (Government of Singapore Investment Corporation), serta investor asal Indonesia Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) masih menjadi pemegang saham mayoritas di Bukalapak.
Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund sendiri berencana untuk terus berinvestasi pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi, terus berinovasi, dan tentunya yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang, seperti e-commerce, platform internet, kesehatan, barang konsumsi, distribusi, serta logistik.
Fajrin Rasyid selaku Co-Founder and President Bukalapak menyambut baik dukungan pendanaan dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.
“Kami berharap dengan adanya dukungan kemitraan ini dapat semakin mempercepat langkah kami untuk berinovasi melalui teknologi untuk mendorong usaha kecil di Indonesia semakin naik kelas.”
Dia menyebut, di Bukalapak setiap harinya terdapat sekitar lebih dari 2 juta transaksi jumlah ini diyakini akan terus meningkat. Perkembangan pesat ini dibuktikan dengan jumlah pendapatan transaksi pada kuartal ke-4 2018 yang diklaim melampaui pendapatan selama satu tahun pada periode 2017.
Saat ini Bukalapak juga telah memberdayakan 4 juta usaha kecil di seluruh Indonesia, dan 500 ribu warung yang tergabung di Mitra Bukalapak, 700 ribu pelaku usaha mandiri, dengan jumlah pengguna sebanyak 50 juta pengguna di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir penggunaan mobile internet di indonesia tersebar dengan cepat, begitu juga dengan dunia e-commerce. Antara tahun 2014 hingga 2017 industri ini mengalami peningkatan rata-rata 35% per tahun dan sedang memasuki fase pertumbuhan yang tinggi.