Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) meluncurkan aplikasii mBanking untuk mendorong lebih banyak pengguna menggunakan fitur transaksi perbankan berbasis SMS.
Vice President Digital Advertising& Banking Telkomsel Harris Wijaya mengatakan saat ini kontribusi bisnis perbankan melalui layanan SMS dan Unstructured Supplementary Service Data (USSD) atau kode cepat sebesar 15% dari total pendapatan lini bisnis digital Telkomsel.
Dengan menyasar pengguna yang lebih muda melalui aplikasi mBanking, dia berharap agar pertumbuhan transaksi bisa naik sehingga kontribusi bisnis akses perbankan terhadap pendapatan digital perusahaan juga naik.
Pasalnya, dengan aplikasi ini pihaknya bisa merambah pengguna smartphone juga pengguna feature phone yang memiliki akun bank.
Menurutnya, melalui aplikasi ini, para pengguna bisa mengakses akunnya di berbagai bank di satu platform. Namun, basis transaksi dilakukan melalui SMS dan kode cepat.
"Saat ini baru men-shifting ke UI/UX (user interface/user experience) sehingga pengguna muda lebih tertarik," ujarnya dalam jumpa pers peluncuran aplikasi mBanking Telkomsel, Rabu (12/12/2018).
Dia menyebut aplikasi kini telah bermitra dengan 24 bank yang bisa diakses langsung melalui aplikasi. Adapun, akses ke aplikasi dan transaksi tidak memerlukan layanan data.
Layanan data dibutuhkan hanya pada saat mengunduh aplikasi. Menurutnya, akses berbasis SMS dan kode cepat tersebut yang membuat layanan perbankan seluler masih diminati mitra bank dan pengguna.
Di tengah terus berjalannya digitalisasi di industri perbankan, ternyata transaksi melalui SMS dan kode cepat dianggap lebih andal daripada transaksi yang menggunakan data. Pertama, karena transaksi masih bisa dilakukan meskipun ketersediaan jaringan terbatas. Kedua, menurutnya, dari sisi keamanan dinilai lebih memadai.
"Masih bertumbuh 11%. Pertumbuhan transaksi dari SMS banking. Jadi pada waktu kemarin pada waktu bank mengeluarkan apps dari bank sendiri, kami memperkirakan akan turun tapi ternyata enggak," katanya.