Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sysware Indonesia, prinsipal Bitdefender di Indonesia, meluncurkan secara resmi situs Bitdefender Indonesia yaitu www.bitdefender.co.id di pameran teknologi informasi dan komunikasi Indocomtech ke-26 di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Bitdefender adalah perusahaan endpoint protection (anti virus) yang berdiri pada 2001 di Bukares, Rumania.
"Bitdefender masih terhitung baru beroperasi di Indonesia, sehingga belum banyak dikenal oleh konsumen Indonesia. Oleh karena itu, kehadiran situs ini bertujuan untuk mendekatkan kami kepada konsumen dan produk-produk Bitdefender bisa semakin dikenal luas," kata Product Manager Bitdefender-PT Sysware Indonesia Lenny dalam peluncuran situs Bitdefender Indonesia.
Dia mengemukakan di pasar global, produk Bitdefender sudah sangat dikenal baik untuk segmen ritel maupun korporasi. Bitdefender Endpoint Protection sudah terpasang di lebih dari 500 juta mesin di 150 negara dan merupakan Original Equipment Manufacturer (OEM) di lebih dari 150 merek.
"Saat ini, pangsa pasar kami di Indonesia masih relatif kecil, di kisaran 10%-15%. Jadi, peluang untuk melakukan ekspansi pasar masih terbuka luas," ujar Business Development Bitdefender-PT Sysware Indonesia Yanu.
Selain produk untuk pengguna perorangan, Bitdefender juga mempunyai solusi untuk perusahaan, bahkan sampai tingkat pusat data.
Solusi yang ditawarkan tidak hanya mencakup physical machine (mesin fisik), tapi juga virtual machine (mesin virtual) dan cloud. Bitdefender pun akrab dengan system Linux, Apple, Microsoft, serta Android.
Bitdefender sudah diuji oleh berbagai institusi dan memperoleh banyak penghargaan termasuk dari Forrester Research sebagai Wave Leader.
Pada Oktober 2018, Bitdefender mengakuisisi Redsocks, perusahaan yang bergerak dalam bidang analisis keamanan jejaring dan perilaku di Belanda. Redsocks memiliki kekhususan pada deteksi otomatis dari perilaku yang mencurigakan dalam kejahatan siber.
Dengan menggabungkan Machine Learning, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan intelijen ancaman siber (Cyber Threat Intelligence), RedSocks mengembangkan solusi yang disebut Malicious Threat Detection (MTD).
Arsitektur Redsocks fokus pada Ialu Iintas komunikasi malware dan kebocoran data melalui internet. Solusi ini melengkapi Bitdefender GravityZone, sehingga para pengguna mendapatkan keamanan berlapis.
Bitdefender berharap fitur lengkap seperti Machine Learning, Anti-Exploit, AntiRansomware Vaccine, Continuous Monitoring, Full Disk Encryption, Patch Management, Security for Storage & Mail Server, serta Anti Malware mampu menjadi keamanan siber dan melindungi para pengguna dari serangan malware yang bertumbuh sekitar 400.000 jenis baru setiap harinya.