Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengklaim terjadi pertumbuhan signifikan dalam hal jumlah publikasi ilmiah dari Indonesia.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan selama empat tahun terakhir terjadi lompatan luar biasa dalam jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia. Pada 2013, hanya ada 5.299 publikasi dan Indonesia berada di peringkat 4, di bawah Thailand, di Asean.
“Per 10 Oktober 2018, Indonesia telah menghasilkan 20.610 publikasi ilmiah internasional. Per 26 Oktober 2018, sudah ada 22.222 publikasi dan Indonesia berada di peringkat 2 Asean," ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/10/2018).
Nasir menuturkan ada penambahan sekitar 2.000 publikasi dalam selang 16 hari tersebut. Adapun Malaysia berada di peringkat pertama Asean dengan 24.000 publikasi.
Capaian lain yang disampaikan Kemenristekdikti di bidang penguatan inovasi yaitu pengembangan sepeda motor Gesit. Sepeda motor listrik ini disebut sudah siap diproduksi dan dikomersialisasikan.
Menristekdikti menyatakan Gesit akan diluncurkan pada Desember 2018. Sepeda motor ini diklaim sebagai pionir merek motor listrik nasional pertama, dengan porsi komponen lokal mencapai 88%.