Bisnis.com, LAS VEGAS- NetApp data authority untuk hybrid cloud, hari ini mengumumkan kerjasama mereka dengan DreamWorks untuk mengembangkan dan mengawasi pendekatan Data Fabric yang disesuaikan dengan kebutuhan studio yang memproduksi beberapa film box office itu.
Melalui kemitraan ini, NetApp dan tim TI DreamWorks mengoptimalkan Data Fabric dan memenuhi kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data yang unik dan berkembang pesat di studio.
Kerjasama difokuskan pada analitik prediktif dan kemampuan baru lainnya untuk memberikan akses real-time ke dataset besar. Pendekatan ini juga menyederhanakan integrasi dan orkestrasi data secara keseluruhan di seluruh infrastruktur TI hybrid.
"NetApp adalah pemimpin dalam layanan data cloud hybrid," kata Kate Swanborg, wakil presiden senior Teknologi Komunikasi dan Aliansi Strategis di DreamWorks di Las Vegas Amerika Serikat.
Dia mengatakan sebelumnya mereka juga sudah menggunakan solusi NetApp pada semua film animasi CG, sebelum memutuskan menyerahkan pengelolaan data pada perusahaan yang berbasis di San Fransisco itu.
Swanborg menjelaskan kerjasama ini dilakukan karena Dreamworks adalah bisnis digital yang berkembang pesat, dimana jumlah data di mana timnya harus memiliki akses langsung dan luas.. Film fitur animasi rata-rata memerlukan ratusan artis dan insinyur, lebih dari 600 terabyte data, lebih dari 100 juta jam komputasi, dan setengah miliar file digital. Dan, ketika studio mengembangkan bisnisnya dan membawa aset digital kelas dunia ke saluran baru, kebutuhan datanya terus berkembang secara eksponensial.
Scott Dawkins, Kepala Teknologi NetApp dari Storage Systems and Software mengatakan dengan kerjasama ini Dreamworks akan bisa memberdayakan alur kerja produksi, mengoptimalkan dan memanfaatkan sejumlah besar data pembuatan konten di berbagai produksi simultan, dan memaksimalkan pengembangan kreatif.
Selain itu, mereka juga bisa memastikan ketersediaan data pembuatan film untuk pembuatan, iterasi, dan ulasan artis, merampingkan operasional dan menyederhanakan dan otomatisasi arsitektur infrastruktur untuk memaksimalkan waktu operasi produksi.
Jeff Wike, kepala teknologi DreamWorks mengatakan meskipun mereka secara khusus mengkhususkan diri pada film animasi dan serial televisi, para pembuat konten kami juga mengembangkan konten untuk taman hiburan, hiburan langsung, dan platform baru seperti AR dan VR.
Hal itu menurutnya didorong oleh data transformasi bisnis perusahaan yang mengharuskan efisiensi yang lebih besar untuk berbagi alur kerja di berbagai platform dan menyimpan aset untuk ekstensi konten di masa mendatang.
“Pembuat film, pencerita, dan seniman kelas dunia DreamWorks semuanya berfokus untuk menciptakan pengalaman dengan kualitas sangat tinggi, seperti film studio berikutnya, How to Train Your Dragon: The Hidden World, yang menampilkan lebih dari 60.000 naga berbeda pada kamera pada satu waktu,” ujarnya.