Startup Crowde Memperoleh "Seed Funding" dari Gree Ventures

N. Nuriman Jayabuana
Senin, 15 Oktober 2018 | 14:12 WIB
CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho (kanan) bersama Investment Manager Gree Ventures Samir Chaibi (kiri) di Jakarta, Senin (15/10)./Bisnis-N. Nuriman Jayabuana
CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho (kanan) bersama Investment Manager Gree Ventures Samir Chaibi (kiri) di Jakarta, Senin (15/10)./Bisnis-N. Nuriman Jayabuana
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan rintisan teknologi finansial untuk bidang pertanian, Crowde, memperoleh pendanaan tahap awal dari perusahaan modal ventura asal Jepang, Gree Ventures.

CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho ingin mempergunakan pendanaan tersebut untuk mendukung misi perusahaan dalam digitalisasi proses pertanian dari hulu ke hilir dengan memperluas akses modal bagi petani. 

“Pemberian dana tambahan ini merupakan bentuk kepercayaan Gree Ventures serta investor lainnya kepada kami. Dana tambahan ini akan kami gunakan untuk meningkatkan jumlah petani yang dapat memperoleh tambahan modal karena kami menyadari masih banyak petani yang sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan,” ujarnya, Senin (15/10/2018). 

Crowde merupakan platform yang membentuk ekosistem pertanian berkelanjutan dengan mempertemukan pelaku usaha tani dengan berbagai pihak yang dapat berinvestasi langsung pada suatu proyek pertanian.

Hingga kuartal III/2018, Crowde telah menyalurkan dana sebesar Rp30 miliar yang terdistribusi kepada sekitar 10.000 petani di 276 desa di Indonesia. Dana itu terkumpul berasal dari sekitar 24.000 investor ritel yang mengakses platform Crowde.

“Kami berharap dengan adanya tambahan modal yang dapat kami salurkan kepada petani, mereka dapat meningkatkan kualitas hasil dari usaha pertaniannya sehingga pendapatan mereka pun juga meningkat,” tutur Yohanes.

Crowde memprioritaskan pengembangan ekosistem pertanian dengan memberikan edukasi teknologi dan manajemen keuangan secara langsung kepada petani. Di samping itu, platform ini bermitra dengan toko tani dan off-taker produk pertanian di seluruh Indonesia untuk mewujudkan zero cash society sehingga petani tak menerima permodalan dalam bentuk tunai. 

“Tekad kami bisa membantu hingga 100.000 petani dengan nilai penyaluran modal mencapai Rp70 miliar pada 2018. Kami terus berupaya untuk menjadi platform permodalan pertanian dengan semangat gotong royong dan terpercaya,” tambahnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper