Hooq Tambah 20 Kanal TV Berbayar

Duwi Setiya Ariyanti
Kamis, 30 Agustus 2018 | 13:03 WIB
Hooq/Reuters
Hooq/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Hooq, penyedia layanan video on-demand di Asia meluncurkan lebih dari 20 saluran televisi berbayar dalam paket premiumnya. 

Dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (29/8/2018), melalui paket Skinny Bundle, saluran televisi berbayar seperti Discovery Channel, TLC, Hits, dan Dream Works bisa diakses dari platform Hooq. Adapun, akses ke puluhan saluran televisi ini akan tersedia pada Oktober di Indonesia yang menjadi negara pertama di Asia Tenggara.

CEO Hooq, Peter Bithos mengatakan penyediaan saluran televisi berbayar itu sebagai strategi untuk memperdalam pasar di Indonesia. Pada awal tahun 2018, pihaknya meluncurkan layanan freemium dengan masuknya saluran televisi nasional yang bisa diakses secara gratis. Pengguna di Indonesia pun bisa mengakses layanan terbaru dengan biaya Rp3.300 per hari. 

"Penawaran baru ini adalah bagian dari langkah kami untuk memperluas pasar di Asia  melalui investasi dalam konten, konten lokal dan masih banyak lagi," ujarnya.  

Masuknya saluran-saluran televisi ke platform ternyata bisa menambah jumlah pengguna aktif baru. Seperti program sebelumnya, dengan beberapa saluran televisi nasional, terdapat tambahan 1,5 juta pengguna aktif baru dalam kurun waktu enam puluh hari sejak pertama kali dirilis. 

"Hooq menjalin kemitraan strategis dengan TV free-to-air untuk menayangkan sembilan saluran TV paling populer di Indonesia  secara gratis, di antaranya  JakTV, MNC TV, RCTI dan enam Free Air TV lainnya. Keberhasilan layanan freemiun dari Hooq telah menghasilkan lebih dari 1,5 juta  pengguna aktif per bulan dalam 60 hari pertama sejak diluncurkan."

Chief Content Officer Jennifer Batty mengatakan masuknya saluran-saluran televisi berbayar sekaligus menjadi jembatan bagi masyarakat yang tak memiliki akses.  

Di Indonesia, dia menyebut penetrasi televisi berbayar masih rendah yakni masih kurang dari 10% karena kendala dari sisi biaya paket langganan. Pihaknya mencoba peruntungan dengan mengakses sekira 90% masyarakat yang belum tersentuh akses televisi berbayar. 

Melalui akses ini, para pengguna bisa menonton acara favorit tanpa harus berlangganan karena semua konten yang diakses disesuaikan dengan kemampuan pengguna. 

"Penawaran ini menandai perubahan bagaimana konten TV berbayar saat ini dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dan memperluas jangkauan siaran.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper