CTO Global Ramal 5 Tren Digital 2018

Duwi Setiya Ariyanti
Selasa, 30 Januari 2018 | 16:29 WIB
Logo NetApp/fortune-nettap
Logo NetApp/fortune-nettap
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — NetApp, perusahaan penyedia solusi bisnis terintegrasi asal Amerika Serikat merilis lima prediksi para chief technology officer (CTO) atau direktur teknologi perusahaan tentang tren digital pada 2018. 

Adapun, paling tidak terdapat lima tren digital pada 2018. Pertama, menurut CTO, data menjadi hal yang sangat penting. Terlebih, data sebenarnya memiliki metadata atau bagian terkecil dari data yang sebenarnya memberikan informasi yang berguna. 

Direktur Regional Malaysia, Indonesia dan Thailand NetApp, Weera Areeratanasak mengatakan ke depan, data bisa dimanfaatkan dan sangat membantu pelaku usaha.Data juga yang akan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengaksesnya. 

“Banyak teknologi datang menggunakan data. Data akan memberitahu siapa yang berhak mengaksesnya,” ujarnya dalam paparan di Plaza Senayan Arcadia, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Kedua, tren platform berbagi akan terus berkembang. Menurutnya, bila masyarakat akrab dengan platform berbagi di sektor transportasi yakni ketika terdapat aplikasi yang memberikan solusi akses perhubungan, konsep yang sama akan berlaku pada pengelolaan data. 

Pelayanan pengelolaan data bisa tetap dilakukan menggunakan sistem berbagi karena lebih murah dari sisi biaya. Hal ini bisa bisa menjadi pilihan sesuai kebutuhan. Bila sebelumnya akses pengelolaan dan penyimpanan data lebih sulit karena harus menyediakan infrastruktur tanpa mempertimbangkan kemampuan kapital, pada tahun ini pilihan akan lebih fleksibel.

“Sistem akan memberikan pilihan yang murah dan terbaik. Bisa bangun sendiri, sewa dan rideshare. Tapi bukan berarti punya itu enggak penting tapi tergantung dengan kebutuhannya.”

Ketiga, kemampuan gawai akan semakin canggih sehingga proses pemindahan data tak akan jadi masalah meskipun data tumbuh melampaui kemampuan pemindahannya. Nantinya, data akan lebih banyak diolah di tepian jaringan atau edge ketimbang harus membawanya terlebih dahulu ke pusat jaringan atau core

Server akan membuat data summary saja,” kata Weera. 

Keempat, data akan terus tumbuh seiring dengan naiknya konsumsi Internet. Hal itu, tutur Weera, telah terlihat dari munculnya kemampuan membaca pola, kebiasaan dan selera. Bila sebelumnya teknologi sebatas mengoptimalkan proses-proses yang harus dilalui, nantinya, teknologi bisa menyesuaikan kebutuhan tertentu kepada konsumen yang spesifik. 

Sebagai contoh, Weera menyebut para produsen sepatu nantinya akan bisa menangkap bentuk kaki bahkan kegiatan apa saja yang dilakukan konsumennya untuk bisa menguasai pasar. Peluang juga muncul bila rekaman data ini dianalisis dan digunakan untuk sektor terkait semisal asuransi yang membutuhkan catatan kesehatan konsumennya.

Di sisi lain, tumbuhnya data juga harus didukung dengan infrastruktur yang andal sehingga pengelolaan dan keamanannya semakin terjaga.

“Menggunakan pola, perilaku, bentuk, data tersebut akan sangat berguna,” katanya.

Kelima, konsep sentralisasi akan tergeser dengan desentralisasi yang menyebabkan pengelolaan data bersifat lebih luwes dan tersebar tanpa kendali dari pusat. Pengelolaan data akan bersifat lebih individual sehingga para pemilik data memiliki kendali lebih atas data yang dimiliki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper