776.882 Situs Porno Telah Diblokir Pemerintah

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 23 Januari 2018 | 10:21 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah telah memblokir 776.882 situs porno di Internet atau 98% dari total 787.662 situs yang diblokir Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) selama 2017.

Menkomingo Rudiantara mengungkapkan institusinya telah menampung 60.135 aduan masyarakat mengenai situs-situs negatif. Berdasarkan laporan itu, Kemeninfo melakukan penelurusan. Hasilnya sungguh mengejutkan ketika didapati  787.662 situs berunsur negatif dan 776.882 di antaranya (Sekitar 98%) adalah situs porno.

"Kami sebenarnya sudah memblokir sebanyak 776.882 situs yang berbau pornografi dari aduan masyarakat sekitar 19.778 aduan mengenai situs negatif. Artinya kami memblokir lebih banyak situs pornografi dari laporan masyarakat ke kami," tutur Menkominfo Rudiantara kepada Bisnis hari ini, Selasa (23/1/2018).

Dia menambahkan 60.135 laporan masyarakat mengenai konten negatif tersebut masuk pada berbagai saluran aduan pemerintah untuk masyarakat seperti di antaranya melalui email, whatsapp, aduankonten.id pada trust+positif.

Menurutnya, dari sekitar 60.135 aduan tersebut, laporan paling banyak dari masyarakat adalah situs pornografi sekitar 19.778 aduan selama 2017.

Berdasarkan catatan Kemkominfo pada laporan aduan situs negatif dan pemutusan atau pemblokiran situs negatif‎ ada sebanyak 16.742 aduan masyarakat mengenai isu SARA, namun yang berhasil diblokir pemerintah hanya 183 situs dari 16.742 laporan publik.

Sementara itu, untuk situs perjudian melalui daring, pemerintah juga telah memblokir sebanyak 7.443 situs judi daring dari total laporan masyarakat sekitar 7.246 aduan publik sepanjang 2017.

Rudiantara optimistis ke depan pemerintah akan lebih banyak memblokir situs bermuatan negatif karena telah memiliki alat sensor untuk mengais konten yang tersebar di dunia maya.

Menurutnya, alat pengais situs itu baru dapat digunakan untuk menyaring situs negatif di dunia maya, namun khusus untuk aplikasi yang bermuatan negatif masih belum bisa disaring.

"Kami optimis ke depan lebih banyak lagi yang akan kami blokir karena sudah ada alat pengais ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper