Bisnis,com, JAKARTA—Intel Corp mengakui bahwa patch yang baru-baru ini dikeluarkan untuk mengatasi kelemahan teknologi chip-nya dapat menyebabkan komputer lebih sering dari pada biasanya.
Dalam sebuah pernyataan di situs Intel, General Manager Grup Data PerusahaanNavin Shenoy mengatakan, Intel telah menerima laporan tentang masalah ini dan bekerja secara langsung dengan pelanggan pusat data untuk mendiskusikan masalah tersebut.
"Kami bekerja dengan cepat dengan para pelanggan ini untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi masalah reboot ini," kata Shenoy sperti dilansir dari Reuters hari ini Jumat (12/1/2018).
Intel telah mengidentifikasi tiga masalah dalam pembaruan yang dirilis selama seminggu terakhir.Pembuat chip terbesar di dunia tersebut mengkonfirmasi pekan lalu bahwa masalah keamanan yang dilaporkan oleh para periset di mikroprosesor yang banyak digunakan perusahaan dapat memungkinkan peretas mencuri informasi sensitif dari komputer, telepon dan perangkat elektronik lainnya.
Saham Intel turun sekitar setengah persen menjadi $43,20 pada perdagangan after-hours setelah pengumuman tersebut. Saham Intel telah kehilangan 4,5% sejak berita tentang chip tersebut muncul pada 3 Januari.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai patch tersebut, silakan kunjungi https://www.intel.co.id/content/www/id/id/homepage.html.