Bisnis.com, NEW DELHI - Pada kuartal terakhir bulan September lalu, Xiaomi hampir menyusul jumlah penjualan Samsung dengan selisih tidak sampai satu persen dari jumlah total bursa saham, sebagaimana dilaporkan Economic Times, kemarin.
Padahal, Samsung sebelumnya telah menempati posisi puncak sebagai ponsel dengan penjualan terbanyak di India selama empat setengah tahun terakhir.
CyberMedia Research (CMR) menyebut perbedaan antara Samsung dan Xiaomi sangatlah kecil. Lembaga penelitian tersebut hingga kini belum mempublikasikan hasil penjualan dua produk tersebut selama kuartal terakhir, namun untuk periode Juli sampai Agustus, saham smartphone India milik Samsung mencapai 21.4 persen, sedangkan Xiaomi mencapai 20.8 persen.
Popularitas Xiaomi meningkat drastis setelah melakukan penjualan eksklusif secara online dalam dua tahun terakhir. Akibatnya, penjualan secara offline pun meningkat berkali lipat. Pada tahun 2016 , Xiaomi berhasil memperoleh pendapatan sebesar $1 miliar dari India.
Menanggapi kemungkinan Xiaomi mengambil alih pasar Samsung di India, Tarun Pathak, direktur Counterpoint Technology Market Research menyatakan pada Economic Times bahwa hal tersebut sangatlah mungkin terjadi. Namun, untuk menduduki posisi puncak dalam waktu yang lama Xiaomi perlu investasi yang signifikap secara offline dengan harga yang beragam.
Selain terancam dengan keberadaan Xiaomi di India, secara global Samsung mengalami ancaman penjualan dengan kembali beredarnya Nokia di pasar smartphone.
Baca Juga Pasien Kurang, Dokter Lakukan Aksi Koboi |
---|
Produk yang saat ini berada di bawah kepemilikan HMD Global tersebut juga berhasil menempati posisi empat dengan delapan persen saham penjualan ponsel pintar di India.