Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan mengharapkan semakin banyak jumlah startup teknologi finansial di Indonesia.
Hendrikus Passagi, Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan OJK mengatakan semakin banyak fintech maka dapat berdampak positif.
"Kami dari OJK sangat mendorong. Semakin banyak semakin bagus," katanya dalam acara bertajuk How Fintech Support Indonesian SMEs, di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Dia mengatakan permasalahan utamanya di Indonesia adalah terdapat kebutuhan pendanaan yang besar sementara dari lembaga yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
"Begitu banyak orang butuh uang tapi ketersediaan dana tidak ada. Jadi pangsa pasar sangat besar. Kita butuh banyak," ujarnya.
Dia mencontohkan di China, pada awalnya ketika ekosistem digital untuk fintech berkembang terdapat sekitar 4.000 fintech untuk pinjam meminjam (P2P landing). Namun, setelah adanya regulasi menyusut hanya sekitar 2.000.
"Indonesia mungkin butuh sekitar 800," katanya.
Dia menambahkan sebaiknya fintech untuk pinjam meminjam dapat bersinergi dan berkolaborasi di daerah utnuk memahami budaya setempat.
"Tidak berarti 800 startup yang harus memulai. Bisa berkerja sama untuk mesinnya dari startup fintech yang ada," katanya.