Bisnis.com, JAKARTA -- PT Generasi Digital Internasional (GDILAB) mengungkapkan di era teknologi saat ini, sosial media dapat dimanfaatkan untuk mengetahui posisi brand (merek) bagi konsumen.
Account Executive GDILAB Zulfikar mengatakan GDILAB merupakan perusahaan analisis yang dapat menganalisa sosial media dengan menarik percakapan di beberapa platform untuk mengetahui sentimen bagi sebuah brand.
"GDILAB memiliki teknologi untuk dapat menarik percakapan di sosial media Twitter, Facebook, dan Instagram yang dapat dianalisa," ujarnya ketika berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, Rabu (16/8/2017).
Baca Juga IHSG Ditutup Menguat Nyaris 1% |
---|
Dia menjelaskan GDILAB memiliki beberapa keunggulan dengan menggunakan software as a service, konsultasi analitik media sosial secara real time, jumlah data tidak dibatasi dan juga dapat melakukan analisa suara dan gambar melalui kolaborasi dengan perusahaan analitik di Thailand.
"Jumlah data di media sosial sangat besar sehingga perlu tools untuk mengolahnya. Selain itu, konsumen lebih memilih media sosial sebagai medium untuk menyalurkan pendapat tentang brand atau produk," ujarnya.
Dia menambahkan terjadi perubahan tren pelaku bisnis dalam melihat pasar melalui media sosial. Untuk itu, GDILAB melihat adanya peluang dalam mengoptimalkan teknologi dalam menganalisa sosial media bagi brand.
"GDILAB juga memilimi chatbot yang dapat digunakan pada 20 platform dengan kecepatan membalas 0,5 detik," katanya.
Sementara itu, Marketing Executive GDILAB Narendradipa Soemantri mengatakan GDILAB saat ini juga memiliki produk Socialmeter.id yang dapat dimanfaatjan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta influencer untuk mendapatkan analisa akun di sosial medianya.
"UMKM dan influencer makin banyak. Kami melihat ini dan membuat produk socialmeter.id untuk membantu UMKM dan influencer dianalisa sosmednya dan memberi arahan. Nantinya akan ada lapiran satu minggu sekali, sistemnya berlangganan," katanya.
Baca Juga Wirausaha Kunci Sukses sebuah Negara |
---|
Senior Analyst GDILAB Yudha Prawira mengatakan dengan teknologi yang dimiliki perusahaan analitik ini, percakapan lama di sosial media seperti untuk setahun ke belakang juga dapat ditarik dan dianalisa.
"Jadi bisa ditarik dan dianalisa, sentimennya positif atau negatif, apa yang paling banyak dibicarakan ketika periode itu yang nantinya dapat membantu brand untuk menentukan strategi ke depan," katanya.