Kabar24.com, MAKASSAR - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia harus terus-menerus meningkatkan daya saingnya dengan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di tengah ketatnya persaingan global.
"Kita memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan juga memiliki non-SDA [sumber daya manusia], tinggal meningkatkan iptek," kata JK saat memberikan sambutan di puncak acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 di Makassar, Kamis (10/8/2017).
JK menggarisbawahi pentingnya input iptek dalam meningkatkan daya saing bangsa, kemandirian perekonomian dan mensejahterakan penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah 260 juta dan tiap tahunnya bertambah 3 juta - 3'5 juta per tahunnya.
"Di tengah terus terbatasnya lahan, kita butuh iptek untuk meningkatkan nilai tambah komoditas. Misalnya jika tadinya produktivitas padi kita hanya 5 ton per hektar, dengan iptek bisa ditingkatkan jadi 9 ton per hektar," ujarnya.
Dia mengingatkan Indonesia harus bisa mencontohi negara-negara maju seperti Singapura, Korea, Jepang yang minim SDA namun memiliki daya saing tinggi dan perekonomian maju dengan input iptek.
"Kita bisa melakukan hal itu dengan memiliki 3 hal yakni semangat, iptek dan kedamaian. Jangan seperti Venezuela dan Timur Tengah yang SDA-nya [minyak] melimpah tapi tertinggal karena tidak memajukan ipteknya".
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan pembangunan iptek di Tanah Air masih perlu terus-menerus ditingkatkan dengan menekankan pada koordinasi dan sinergi antar kementerian/lembaga (K/L).
" Saya tadi mendapat laporan soal kendala produksi massal motor listrik karya anak negeri, masih terbentur di Kementerian Perindustrian," ungkapnya.
Puan menegaskan memajukan iptek adalah satu hal penting yang tidak dapat ditawar-tawar lagi di tengah pesatnya persaingan antar negara di era global saat ini.
"Saya minta peringatan Harteknas bukan lagi sekedar seremoni, tetapi harus menampilkan karya-karya inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan rakyat," ujarnya.