Perusahaan Teknologi Asal China, LeEco Hadapi Krisis Keuangan

Agnes Savithri
Selasa, 4 Juli 2017 | 17:09 WIB
Jia Yueling, Pendiri dan CEO LeEco/Twitter-@LeEcoIndia.jpg
Jia Yueling, Pendiri dan CEO LeEco/[email protected]
Bagikan

Bisnis.com, Beijing—LeEco menghadapi tekanan dari para kreditor dan mitra bisnisnya, seiring masalah keuangan yang dihadapi perusahaan asal China tersebut.

Bahkan, salah satu bank menginginkan sebagian aset perusahaan tersebut dibekukan oleh pengadilan Shanghai akibat keterlambatan pembayaran.

China Merchants Bank Co Ltd (CMB) mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan beberapa aset LeEco untuk dibekukan.

Pasalnya, anak usaha LeEco yakni Leview Mobile HK Limited telah terlambat melakukan pembayaran bunga pinjamannya.

“CMB cabang Shanghai telah berulang kali mendesak pembayaran kembali. Namun, tidak ada usaha yang berhasil,” papar bank tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa (4/7/2017).

Bank CMB menambahkan, risiko tersebut terkait dengan pinjaman. Namun, mereka tidak menutup kemungkinan penyelesaian masalah menggunakan “perundingan ramah”.

LeEco yang merupakan pembuat smartphone Coolpad dan unit TV cerdas, Leshi Internet Information and Technology Corp, telah berjuang melawan tekanan keuangan besar.

CEO LeEco Jia Yueting mengakui sejak tahun lalu perusahaan tersebut telah berkembang terlalu cepat dan menghadapi penyakit perusahaan besar.

Beberapa media lokal China pekan ini melaporkan bahwan CMB cabang Shanghai berhasil melakukan pembekuan aset terhadap beberapa anak usaha LeEco yang diprediksi berjumlah 1.237 miliar yuan atau setara US$182 juta.

Namun, seperti dikutip dari Reuters, mereka belum memastikan apakah pengadilan Shanghai telah menyetujui pembekuan aset tersebut.

Pada 2015, CMB menyetujui pinjaman 10 miliar yuan kepada LeEco, yang sebagian digunakan untuk mengakuisisi saham di Coolpad dan merupakan pinjaman bank terbesar untuk LeEco pada saat itu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agnes Savithri
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper