Petya bukan Murni Ransomware, melainkan Cyber Attack

Lavinda
Selasa, 4 Juli 2017 | 20:20 WIB
Petya/The Hacker News
Petya/The Hacker News
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Ancaman virus baru bernama PETYA yang menyebabkan kepanikan para praktisi teknologi informasi global dinilai bukan berjenis ransomware, melainkan serangan siber yang dibungkus dengan kemasan ransomware.

Staf Ahli Desk Cyber Nasional Kementerian Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kun Arief Cahyantoro menjelaskan serangan siber yang terjadi pada pekan lalu bukan berjenis ransomware atau istilahnya ‘penyanderaan sistem/data’, melainkan serangan siber atau cyber attack yang dibungkus dengan baju ransomeware.

Bahkan ada beberapa analis siber menyatakan bahwa ini merupakan sponsored-cyber-attack, bisa negara, bisa kelompok, ataupun organisasi tertentu.

Kejadian di Ukraina adalah yg kedua kalinya. Pada 16 Maret 2014 lalu, ukraina diserang botnet bernama Snake yang melumpuhkan seluruh komunikasi pejabat-pejabat Ukraina sehingga mengganggu koordinasi dan komunikasi pemerintahan.

“Kesamaan ciri berupa target yang spesifik dan destruktif, menjadikan beberapa analis cyber security menggolongkannya sebagai cyber-weapon,” tuturnya kepada Bisnis, Minggu (2/7/2017).

Hasil analisa lebih lanjut dari perusahaan IT security Talos Intelligence menunjukkan, cyber-weapon tersebut diletakkan pada update aplikasi tax accounting MeDoc. Meski mereka membantah tetapi banyak analis membenarkannya.

Kun mengimbau para kalangan akademisi, swasta, komunitas, dan pemerintahan agar tak terlalu reaktif sehingga malah akan membuat kepanikan.

Alasannya, hal tersebut belum ada di wilayah kedaulatan Indonesia, dan telah teridentifikasi bahwa serangan itu bersifat targeted-attack.

“Ketiga, informasi terbaru bahwa serangan itu melalui update aplikasi yang sangat mungkin bahwa aplikasi tersebut tidak digunakan oleh pengguna di indonesia,” katanya.

Menurut dia, tren cyber threat tetap memiliki banyak motif. Serangan berupa gangguan telekomunikasi, atau gangguan ekonomi adalah pelindung dari tujuan sebenarnya. Dalam hal itu, seluruh pihak perlu waspadai agar tidak merugikan masyarakat dari sisi manapun, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lavinda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper