Bisnis.com, JAKARTA — Operator layanan internet nirkabel pita lebar Bolt mengklaim mengalami pertumbuhan menjadi 3,2 juta pelanggan sampai Juni 2017, dipicu ekspansi jaringan, penetrasi produk baru dan penerapan paket akses Internet tanpa batas.
Billy Abe, Chief Product Officer Bolt menyebutkan jumlah pelanggan Bolt saat ini meningkat sebanyak 600.000 pelanggan dari posisi semula yang tercatat 2,6 juta pelanggan pada akhir 2016.
"Pertumbuhan pengguna 4G meningkat disebabkan pengembangan infrastruktur dan ketersediaan paket internet yang variatif,” tuturnya, Rabu malam (14/6/2017).
Angkasa Perdana Putra, Head of Product Bolt menambahkan, selain pengembangan infrastruktur, produk baru juga berkontribusi besar terhadap penambahan jumlah pelanggan. Bolt Home yang baru diluncurkan awal tahun misalnya, kini sudah memiliki 30.000 pengguna.
“Fokus target pasar rumahan karena [produk lain]dengan kabel [serat optik] jangkauannya belum mencakup semuanya,” tuturnya.
Sepanjang 2017, Bolt menargetkan ekspansi pembangunan infrastruktur jaringan sebanyak 450 menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta Medan, wilayah-wilayah dengan lisensi yang dimiliki perusahaan.
Merek dagang yang dimiliki PT Internux itu juga akan mengembangkan jaringan di sejumlah kota di Provinsi Aceh pada kuartal keempat 2017. Sayangnya, dia enggan menjelaskan lebih rinci terkait target kuantitatif pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan di wilayah paling utara Sumatra tersebut.
Terkait ekspansi produk, Bolt meluncurkan dua paket terbaru yakni unlimited mobile package dan unlimited home package yang diklaim memiliki kecepatan internet mulai 20 Mbps hingga 50 Mbps.
Untuk pelanggan Bolt Home Unlimited, diluncurkan perangkat baru yakni Taurus Wifi Router yang merupakan outdoor modem 4G LTE dengan kemampuan jangkauan sinyal Wifi sampai 250 meter dan dapat dibagi hingga 32 pengguna Wifi.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Bolt juga berencana menambah infrastruktur layanan konsumen dari saat ini 24 unit menjadi 40 pusat layanan konsumen sampai akhir 2017.