Indosat Ragu Konsolidasi BWA Bisa Selesai Hanya Lewat B2B

Lavinda
Rabu, 14 Juni 2017 | 09:40 WIB
Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Indosat Ooredoo Alexander Rusli (kanan) seusai penandatangan kemitraan strategis di Jakarta, Kamis (16/3)./Antara-M Agung Rajasa
Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Indosat Ooredoo Alexander Rusli (kanan) seusai penandatangan kemitraan strategis di Jakarta, Kamis (16/3)./Antara-M Agung Rajasa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menyatakan konsolidasi operator Broadband Wireless Access (BWA) sulit tercapai jika dilepaskan lewat jalur kesepakatan bisnis semata.

Direktur Utama Indosat Alexander Rusli menyampaikan diskusi bisnis dengan seluruh calon mitra dalam konsolidasi BWA belum menghasilkan titik temu. Menurut dia, selama dibiarkan melalui jalur kesepakatan bisnis (business to business/ B to B) maka persoalan tak akan selesai.

Oleh karena itu, Alex mengimbau agar pemerintah mengambil inisiatif yang tegas dengan memberi koridor tertentu yang perlu diikuti oleh seluruh operator demi menyelesaikan isu konsolidasi tersebut.

“Konsultan tidak menawarkan valuasi seperti apa. Sebenarnya masalahnya antara masing-masing pemain belum ada kesamaan terkait metode valuasi,” ungkapnya, Senin (12/6/2017).

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku bersedia memfasilitasi pembahasan antara operator BWA untuk menemukan solusi konsolidasi, termasuk intervensi melalui kebijakan lisensi, demi mencapai industri telekomunikasi yang efisien.

Akses jalur lebar nirkabel atau Broadband Wireless Access (BWA) adalah teknologi yang menyediakan akses sambungan Internet nirkabel atau jaringan komputer di wilayah yang luas. Teknologi BWA yang sekarang digunakan adalah Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

Selama ini pihak pemerintah memang membiarkan para operator BWA untuk menyelesaikan isu konsolidasi secara kemitraan, sementara regulator berfokus pada penyiapan regulasi pendukung.

Namun, jika diperlukan, pemerintah akan memfasilitasi upaya konsolidasi, termasuk melakukan peninjauan kembali lisensi hingga kemungkinan pencabutan lisensi demi membantu operator menghentikan kerugian yang semakin parah.

Konsolidasi operator BWA memang diperlukan karena dianggap berdampak baik bagi kinerja keuangan operator itu sendiri. Selama ini, beberapa operator mengeluarkan dana untuk membayar lisensi namun tak menggunakannya secara produktif.

Lima operator yang memiliki lisensi BWA ialah PT Indosat Mega Media (IM2) milik PT Indosat Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Jasnita Telekomindo, PT Internux milik Grup Lippo, dan PT Berca Hardaya Perkasa milik Grup Murdaya.

Sampai saat ini, hanya kelompok Murdaya dan Lippo yang telah beroperasi komersial secara regional. Telkom, IM2, dan Jasnita belum beroperasi.

IM2 sudah menggenggam lisensi operasional dan melakukan uji coba meski belum diprogram untuk skala besar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lavinda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper