Facebook: Konten Iklan di Perangkat Mobile Harus Dioptimalkan

Agne Yasa
Jumat, 9 Juni 2017 | 19:09 WIB
Ilustrasi Facebook./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi Facebook./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki era teknologi yang semakin tidak terbatas dengan kehadiran smartphone memunculkan sarana baru, termasuk untuk iklan.

Mark Rabkin, VP Core Ads Facebook, mengatakan mobile sebagai sarana baru membutuhkan konten baru berdasarkan pengalaman native untuk platform seperti kecepatan, pilihan dan relevansi.

Dia mengatakan era keemasan iklan TV berkembang ketika para ahli kreatif meyakini kemungkinan keberadaan media baru, dimana setiap rumah tangga memiliki layar untuk pertama kalinya.

"Saat ini, televisi masih merupakan sebuah media yang luar biasa dimana karya kreatif hebat dihasilkan. Namun sekarang, TV bersaing secara langsung dengan mobile, sebuah media yang didefinisikan oleh fakta bahwa setiap rumah tangga, setiap orang memiliki layar yang selalu bersama dengan mereka setiap saat," ujar Rabkin, melalui keterangan tertulisnya kepada Bisnis, Jumat (9/6/2017).

Dia mengatakan melalui smartphone, orang-orang memiliki kontrol penuh dari apa yang mereka lihat, dimana dan kapan mereka mau melihatnya serta mencoba melakukan hal itu setiap saat. Ketika TV tidak lagi bisa menarik perhatian mereka, mereka mengambil smartphone mereka, dengan meletakkan smartphone di tangan mereka, mereka men-scrolling Feeds dan berpindah ke aplikasi dan situs-situs lainnya.

"Di Indonesia saja, Facebook memiliki lebih dari 96 juta pengguna di Indonesia yang mendiskusikan berbagai ide dan berbagi berita di Facebook," katanya.

Berdasarkan Penelitian Omni-channel Indonesia, TNS yang disusun oleh Facebook, Juni 2016, ada 71% orang Indonesia juga menggunakan mobile untuk riset, sedangkan 48% orang Indonesia melakukan pembelian melalui smartphone.

"Kami mengamati aktivitas Facebook pada 537 orang yang mengatakan bahwa mereka menonton pemutaran perdana acara TV yang populer. Selama setiap jeda iklan, penggunaan Facebook mereka meningkat," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengamati aktivitas Facebook dari orang-orang yang menjawab survei tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak menonton acara tersebut. Tidak ada perbedaan yang jelas dalam aktivitas selama jeda iklan.

Mobile telah melatih orang untuk tetap fokus, memilih apa yang relevan, mengonsumsi apa yang penting dan terus berkembang. Orang-orang yang men-scroll melalui News Feed mobile 41% lebih cepat daripada mereka yang melakukannya di News Feed desktop (1).

Adapun ketika video diputar secara otomatis di Facebook, 70% terjadi karena pengaturan pengguna, jaringan dan tingkah laku, orang-orang menonton video rata-rata selama 16,7 detik. Sebuah cerita yang biasa untuk iklan video, ditonton di News Feed rata-rata selama 5,7 detik.

Dia mengatakan jarena orang-orang dapat menonton apapun kapan saja, mereka hanya akan menonton iklan yang menarik perhatian mereka, sesuai dengan waktu mereka dan yang memiliki relevansi secara langsung.

"Sebagai konsekuensinya, meskipun akumulasi waktu melihat iklan meningkat, waktu sesi individual menurun. Orang-orang tidak menonton iklan dengan lama seperti dulu, pada media apapun," katanya.

Dia menanbahkan terlepas dari upaya terus menerus dan keahlian mendalam, tidak ada platform mobile yang telah membuktikan bahwa platform tersebut dapat mempertahankan sebuah spot selama 30 detik di TV, saat spot tersebut tersedia. Spot-spot TV dirancang untuk penonton yang sulit menjaga perhatiannya di mobile dan mereka yang tidak dapat menonton semua hal. Bahkan, YouTube baru saja menghilangkan iklan 30 detik yang tidak dapat dilewatkan.

"Mobile telah menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak lagi memiliki hak untuk mengganggu perhatian orang. Sebaliknya, kita memiliki hak untuk mendapatkan perhatian orang," katanya.

Menurutnya, jika pemasar dengan anggaran tetap ingin benar-benar terhubung dengan audiens dan mendorong pertumbuhan, penting untuk mengikuti perubahan perilaku yang terjadi.

"Pemasar harus mengimbangi kecepatan lanskap baru yang kompleks ini dan mengoptimalkan konten untuk mobile," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper