Bisnis.com, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Selular bertekad mengubah komposisi sumber pendapatan dengan dominasi bisnis digital dalam beberapa tahun mendatang.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengakui, sejak beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran perilaku pelanggan dalam berkomunikasi, di mana penggunaan layanan data semakin diminati dan terus tumbuh dibandingkan layanan suara dan pesan singkat.
Adopsi berbagai layanan di platform digital dan peningkatan penetrasi ponsel pintar mendongkrak konsumsi penggunaan data di jaringan Telkomsel, dengan pertumbuhan data lebih dari 100% per tahun.
Saat ini bisnis digital Telkomsel yang terdiri dari layanan broadband dan layanan digital berkontribusi kurang lebih 40% terhadap total pendapatan. Layanan digital meliputi Digital Lifestyle yakni konten musik, video, games, dan lain-lain. selain itu, Digital Advertising, Digital Payment seperti mobile banking, T-Cash, T-Wallet), dan Internet of Things.
“Perubahan komposisi dari layanan suara dan SMS ke arah bisnis digital merupakan hal yang positif yang diharapkan ke depannya akan menjadi engine of growth [mesin pertumbuhan] dari industri telekomunikasi,” paparnya dalam keterangan tertulis perseroan, Minggu(28/5/2017).
Telkomsel menargetkan penggelaran jaringan di seluruh nusantara sebanyak 20.000-25.000 base transceiver station (BTS) baru setiap tahun, terutama di wilayah-wilayah yang belum memperoleh layanan telekomunikasi dan padat pengguna.