Bisnis.com, JAKARTA — Tech in Asia Indonesia mengungkapkan teknologi finansial dinyatakan sebagai sektor bisnis dengan jumlah investasi terbanyak kedua di Tanah Air pada tahun lalu setelah e-commerce.
Ketua Umum Aftech Niki Luhur mengatakan, ke depan keberadaan teknologi finansial (Financial Technology/Fintech) bisa mendatangkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis seperti pembayaran, pinjaman uang, transfer ataupun jual beli online lain, selain sebagai sarana transportasi dana.
“teknologi finansial adalah inovasi di bidang keuangan dalam beragam bentuk seperti mobile banking, rekening ponsel, dan e-banking. Teknologi ini menggunakan perangkat yang bisa menyediakan layanan finansial lebih efisien,” tuturnya di Jakarta, Selasa (23/5/2017) malam.
Secara global, teknologi finansial tumbuh pesat beberapa tahun terakhir. Menurut riset Accenture, pada 2013 investasi global melebihi US$4 miliar. Investasi naik menyentuh US$12 miliar pada 2014 dan naik lagi menjadi lebih dari US$22 miliar pada 2015. Laporan dari Statistika diprediksi nilai transaksi tekfin mencapai US$130 miliar pada 2020.
Kelangsungan teknologi finansial didukung regulator yang mengambil langkah-langkah penting untuk mendorong pertumbuhan industri ini. kolaborasi baik antara pelaku usaha dengan regulator menjadi bentuk nyata komitmen bersama untuk mendorong kinerja industri tersebut.