Amadeus Perluas Investasi di Indonesia

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 13 Mei 2017 | 20:13 WIB
Konferensi pers Amadeus/Istimewa
Konferensi pers Amadeus/Istimewa
Bagikan

Bisniscom, JAKARTA - Amadeus memperluas investasi di bidang teknologi, sumber daya manusia dan tenaga ahli untuk mengembangkan jejak di Indonesia

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, meningkat hampir mencapai 90 juta penumpang pesawat dan angka ini akan terus meningkat hingga mencapai jumlah yang sama dengan pengguna smartphone pada tahun 2019[1]. Memiliki predikat sebagai tujuan wisata dengan sumber wisata alam yang sangat potensial, sudah seharusnya industri perjalanan (travel) Indonesia menyambut inovasi teknologi untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhannya.

Saat ini, Amadeus mengumumkan rencananya untuk memperkuat kehadirannya di Indonesia, mengembangkan investasi dalam teknologi, sumber daya manusia dan tenaga ahli, untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan komunitas agen perjalanan tanah air. Amadeus, pemimpin teknologi perjalanan global, dengan investor riset dan pengembangan terbesar pada bidang perjalanan di Eropa, telah hadir di Indonesia sejak tahun 2003. Amadeus pertama kali memasuki ajang distribusi perjalanan di negara ini melalui kemitraannya dengan wirausahawan terkemuka, Bapak MF Permadi.

Amadeus yang sekarang memasuki sebuah fase baru, akan membuka kantornya di Jakarta, yang dapat berkontribusi pada bertambahnya tenaga ahli khusus terhadap tenaga kerja lokal serta memastikan bahwa pengetahuan dan jangkauan global Amadeus dapat tersampaikan, dengan pembaruan pada fokus terhadap para pelanggan. Sementara Amadeus yang akan secara langsung mengambil alih penjualan distribusi agen perjalanan dan kegiatan layanan pelanggan dari Bapak MF Permadi, kedua belah pihak akan terus berkolaborasi untuk melokalisasi teknologi di Indonesia.

Albert Pozo, President, Amadeus Asia Pasific mengatakan, “Negara terpadat keempat di dunia ini tengah berada pada puncak lonjakan teknologi, didorong oleh meningkatnya penetrasi seluler dan salah satu populasi termuda di Asia. Kalangan menengah negara ini sangat mengerti teknologi, dan industri perjalanan lokal pun perlu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Amadeus telah menikmati kesuksesan yang cukup besar di Indonesia melalui kemitraannya dengan Bapak MF Permadi, tapi kami tidak berniat untuk berhenti di sini. Kami sangat berantusias untuk berinvestasi di pasar yang sangat penting ini, dengan berfokus pada membentuk masa depan industri perjalanan.”

Bapak MF Permadi berkomentar, “Kami telah menikmati kemitraan yang kuat bersama Amadeus selama 13 tahun terakhir, dan kami sangat berantusias untuk melanjutkan kerjasama teknologi ini untuk tahun-tahun yang akan datang. Indonesia menyambut teknologi perjalanan dengan sangat luar biasa, dan peluang-peluang yang ditawarkan kepada kami sebagai anggota regional AEC pun tidak ada habisnya.”

“Dengan dibukanya investasi asing oleh pemerintah Indonesia, kami sangat senang melihat pemimpin global seperti Amadeus ikut berkontribusi dalam menghadirkan inovasi, skala dan jangkauan terhadap industri perjalanan, sementara pemain-pemain lokal seperti kami menyediakan wawasan-wawasan lokal yang tak ternilai harganya,” tambahnya.

Amadeus tidak hanya akan memberikan teknologi perjalanan terkemukanya kepada Indonesia, melainkan juga memberikan jangkauan distribusi global bagi perkembangan industri perjalanan lokal. Lebih dari 700 maskapai penerbangan di seluruh dunia mendistribusikan konten-konten penerbangannya melalui sistem Amadeus, yang memproses lebih dari 595,3 juta pemesanan tiket pada tahun 2016. Selain itu, lebih dari 130 maskapai penerbangan utama dunia, termasuk sebagian besar maskapai penerbangan utama Asia, menggunakan Amadeus “Altéa Passenger Service System”. Ini memberikan keuntungan yang tak tertandingi bagi agen-agen perjalanan yang menggunakan Amadeus. Ketika satu agen perjalanan Amadeus melakukan pemesanan dengan maskapai pengguna Altéa, kedua agen perjalanan dan maskapai penerbangan tersebut memiliki nomor reservasi (PNR) yang sama dan informasi didalam reservasi yang sama juga. Ini berarti bahwa agen-agen Amadeus bisa melihat jika maskapai penerbangan mengubah informasi direservasi secara langsung dan begitu juga sebaliknya, ini akan mengurangi potensi-potensi kesalahan dan memungkinkan agen-agen untuk memberikan pelayanan dan perhatian terbaik bagi pelanggan-pelangan mereka.

Dengan pemerintah Indonesia yang baru-baru ini meluncurkan “Gerakan 1.000 Start-up”, yang bertujuan untuk membina 1.000 perusahaan start-up pada tahun 2020[2], dapat terlihat keinginan akan inovasi sangatlah jelas. Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang mengejar visinya untuk menjadi pusat wirausaha teknologi regional, komunitas start-up bernama, Amadeus Next, akan memainkan peran penting untuk menguatkan kehadiran Amadeus di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper