Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia perangkat jaringan dan aksesoris PT TP-Link Indonesia menargetkan pendapatan 2017 bisa menembus angka US$22,5 juta atau naik 25% dari raihan tahun lalu, melalui pengembangan inovasi baru, khususnya smarthome.
Direktur PT TPLink Indonesia Wilson Lu menyebutkan pendapatan tahun ini diharapkan melonjak 25% dari raihan tahun lalu yang senilai US$18 juta. Strateginya, melalui peluncuran lebih dari 10 produk, terutama produk smarthome dan small medium business (SMB).
Pada kuartal II/2017, korporasi asal Negeri Tirai Bambu itu akan merilis tiga produk pintar, yakni Cloud Camera NC450, Smart Wi-Fi LED LB100, dan Wi-Fi Smartplug HS100. Perangkat yang mendukung teknologi smarthome dengan fitur keamanan dan kemudahan kendali melalui ponsel pintar (smartphone).
“Kami berharap bisa menjual minimal 2.000 unit per bulan untuk setiap item,” tutur Wilson, Kamis (12/1/2017).
Cloud Camera NC450 merupakan perangkat IP Camera untuk rumahan dan bisnis yang memiliki sudut pandang hingga 360 derajat, kualitas gambar dan video HD 720p, serta fitur night vision.
Notifikasi video akan dikirimkan via surat elektronik dan telah diintegrasikan dengan penyimpanan micro SD berkapasitas 32 GB. Kamera juga memfasilitasi 2-way streaming audio untuk berinteraksi dua arah.
Produk kedua, Smart Wi-Fi LED LB100 berupa perangkat lampu pintar yang dikendalikan melalui aplikasi dari smartphone. LB100 memiliki sistem pengaturan tingkat terang cahaya dengan 600 lumen. Lampu pintar juga bisa membuat jadwal otomatis sesuai waktu yang dibutuhkan.
Terakhir, Wi-Fi Smartplug HS100 merupakan perangkat soket listrik pintar yang dapat mengontrol perangkat elektronik yang terpasang pada produk ini melalui smartphone penggunanya.
Setelah produk smarthome, sejumlah produk jaringan SMB akan meluncur pada kuartal III/2017. Salah satunya, Ceiling Mount Access Point EAP320 yang menyediakan konektivitas wireless dual band dengan kecepatan 1.2Gbps.
Kepala Pengembangan dan Pemasaran Produk TP-Link Indonesia Daniel Thian menambahkan hadir pula Wireless Access Point Outdoor CPE220 sebagai jawaban kebutuhan akses Wi-Fi luar ruang jarak jauh, serta T1600G-52PS yang dilengkapi 48 port Gigabite Ethernet dan mendukung PoE/PoE+.
Terkait kontribusi pendapatan terhadap induk usaha TP-Link Technologies, di kawasan Asia, Indonesia berada di urutan ketiga terbesar setelah India dan Australia. Tahun ini, Wilson mengaku akan berupaya mengubah posisi Indonesia menjadi peringkat nomor dua, mengalahkan TP-Link Australia dengan ekspansi produk lebih gencar.
Menurut dia, pangsa pasar industri penyedia perangkat jaringan di Indonesia masih sangat luas, terlebih, dengan populasi penduduk yang besar. Ke depan, pihaknya yakin mampu merebut peluang tersebut.
BISNIS SMARTHOME: TP-Link Indonesia Incar Pendapatan Naik 25%
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Lavinda
Editor : Yusuf Waluyo Jati