Industri Musik Digital Diprediksi Jadi Tren 2017

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 30 November 2016 | 19:02 WIB
Ilustrasi Musik Digital/Sonatamusic.ca
Ilustrasi Musik Digital/Sonatamusic.ca
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Industri musik digital diprediksi akan menjadi tren seiring dengan tingginya penetrasi smartphone dan Internet yang menurut data APJII telah mencapai angka sebesar 132,7 juta pengguna Internet aktif.

Ventha Lesmana, Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) mengemukakan dewasa ini hampir seluruh penikmat musik Indonesia mulai beralih dari konvensional ke arah digital. Dia menilai tren tersebut juga akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.

"Sekarang kan eranya sudah digital, jadi industri musik digital ini ke depannya saya prediksi akan semakin bagus ya," tuturnya di Jakarta, Rabu (30/11).

Berdasarkan data International Federation of the Phonographic  Industry (IFPI) melalui Global Music Report 2016 disebutkan peningkatan jumlah pengguna smartphone dan Internet aktif telah mendukung perkembangann industri musik digital, khususnya layanan musik streaming.

McKinsey juga menjelaskan pada awal 2011, pendapatan dari unduh lagu dinilai 72% lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan musik digital.

Namun pada 2015, rasio tersebut berubah menjadi 43% untuk musik digital berbanding 45% pendapatan unduh lagu.

Menurut Ventha, banyaknya pengguna musik digital dewasa ini juga didorong oleh dukungan sejumlah operator seluler yang menjadikan aplikasi musik digital sebagai bundling operator tertentu.

Seperti layanan musik streming global Joox yang telah menggandeng operator Telkomsel tahun ini untuk menambah jumlah pengguna.

"Tentunya dukungan operator juga menjadi penting bagi industri musik digital ini. Makanya sekarang banyak operator yang digandeng oleh industri ini untuk dukungan koneksinya," katanya.

Sementara itu, Senior Director Tencent Joox Benny Ho mengemukakan pergeseran pola konsumsi musik yang terjadi saat ini dinilai sebagai potensi yang akan terus berkembang dalam dunia digital. Dia mengatakan untuk menjadi dominan dalam industri digital  tersebut, pemain harus memiliki konten yang menarik untuk konsumen.

"Konsumen itu butuh musik dan konten yang berkualitas sebagai salah satu strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan," katanya.

Seperti diketahui, McKinsey juga menyebutkann pendapatan musik digital di kawasan Asia kini tumbuh 8,8%  setiap tahunnya dan diprediksi  akan terjadi kenaikan sebesar 15% pada 2020.

Ho mengklaim Joox kini sudah menguasai sekitar 34,7% pasar musik digital di Indonesia, disusul  oleh Soundcloud 10,2%,  Langitmusik 10,1% dan Spotify sekitar 9,8%.

Dia menilai musik yang paling sering didengarkan oleh konsumen adalah genre Pop sekitar 81,4%, R&B sekitar 34,9% dan Jazz 34,1%.

"Pengguna Joox didominasi oleh perempuan ada sebesar 53% dan pria sekitar 47% dan wilayah yang paling dominan adalah DKI Jakarta sebesar 55% dan sisanya sejumlah daerah lain di luar DKI Jakarta," katanya.

Dia berharap industri digital ke depan  akan semakin sehat dan semakin banyak penggunanya sejalan dengan penetrasi smartphone dan Internet.

"Kami berharap ke depan akan semakin baik ya," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper