Kemendes Gandeng Akademisi Perkuat Sinergi Bangun Desa

MG Noviarizal Fernandez
Kamis, 28 Juli 2016 | 20:46 WIB
Anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Kodim 0706/Temanggung membantu petani membajak sawah di persawahan Desa Ngadimulyo, Kedu, Temanggung, Jateng, Senin (22/6)./Antara-Anis Efizudin
Anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Kodim 0706/Temanggung membantu petani membajak sawah di persawahan Desa Ngadimulyo, Kedu, Temanggung, Jateng, Senin (22/6)./Antara-Anis Efizudin
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Forum Perguruan Tinggi untuk Desa dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sepakat untuk bersinergi membangun desa.

Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi mengatakan forum akademisi tersebut menjadi wadah untuk mengumpulkan pemikiran multidimensi lintas perguruan tinggi bagi kemajuan dan pembangunan desa. Menurutnya, dibentuknya Pertides adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat desa.

“Permasalahan masyarakat desa beragam, meliputi penerapan teknologi tepat guna, pemberdayaan sumber daya manusia desa, peningkatan keberdayaan manusia di desa, pemberdayaan pemerintah desa dan pembangunan infrastruktur desa,” ujarnya, Kamis (28/7/2016).

Dibentuknya Forum Pertides sesuai dengan Keputusan Menteri Desa PDTT No 51/2016 tentang pembentukan forum perguruan tinggi untuk desa, dimaksudkan untuk memberikan dukungan pemikiran dan gagasan dalam rangka memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan Undang-Undang (UU) No 6 /2014 tentang Desa.

Sanusi berharap para peneliti dari berbagai perguruan tinggi tersebut dapat secara independen menuangkan pemikiran dalam upaya mendorong percepatan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

“Perguruan tinggi adalah institusi netral dan objektif. Di sisi lain, desa memiliki potensi yang luar biasa. Namun perlu ada yang mengawal dan mendampingi, nah di sinilah peran perguruan tinggi dimunculkan”.

Terkait hal tersebut Sanusi menjelaskan ada dua titik peran perguruan tinggi. Pertama dari aspek regulasi, yakni membantu dalam penyusunan kebijakan yang baik dan dipastikan bisa diimplementasikan. Kedua, adanya sumber daya manusia handal yang menghasilkan teknologi yang bisa diterapkan di perdesaan.

Dia melanjutkan perguruan tinggi memiliki riset yang baik. Dari riset tersebut, perguruan tinggi dapat memberikan masukan untuk penguatan substansi pembangunan dan pemberdayaan desa. Misalnya hal-hal terkait inovasi, penerapan teknologi tepat guna yang sudah dilakukan melalui riset-riset.

Ketua Pertides Kadarsah Suryadi yang juga merupakan rektor Institut Teknologi Bandung mengatakan, salah satu yang menjadi tugas forum Pertides saat ini adalah untuk mengevaluasi program desa yang sedang berjalan, sebagai dasar kebijakan pada 2017.

Pada 2016, forum itu akan mengawali program kegiatan dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), pada lima bidang tersebut. Adapun pembahasan, akan disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan desa-desa.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper