Belanja Cloud Perbankan Diprediksi Meningkat Tahun Ini

Sholahuddin Al Ayyubi
Kamis, 14 Juli 2016 | 08:28 WIB
Komputasi awan/Istimewa
Komputasi awan/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Aspiluki memprediksi belanja TI perbankan pada bidang cloud akan meningkat tajam sepanjang tahun ini terutama pada private cloud dan security TI dibandingkan dengan tahun lalu sejalan dengan meningkatnya belanja perbankan di sektor TI.

 
Djarot Subiantoro, Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) mengemukakan saat ini seluruh perbankan sudah mulai melakukan tranformasi digital dan menggunakan cloud sebagai solusi utama untuk mengamankan data seluruh nasabahnya. Menurutnya, cloud yang akan digunakan oleh banyak perbankan tahun ini adalah private cloud yang diklaim memiliki tingkat keamanan cukup tinggi, sehingga tidak mudah untuk ditembus para penjahat siber.
 
Penggunaan private cloud dan security TI oleh perbankan akan meningkat tahun ini. Karena banyak nasabah yang mulai percaya dengan teknologi ini,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (13/7).
 
Selain itu, menurutnya, setiap perbankan kini juga sudah mulai meningkatkan penggunaan berbagai sistem TI seperti di antaranya adalah sistem data integrity dan analytic data untuk meningkatkan kualitas layanan perbankan. Menurut Ketua Umum Aspiluki tersebut, seluruh aktivitas nasabah saat ini juga sudah mulai beralih ke digital, karena itu perbankan mulai melakukan pemasaran melalui sosial media.
 
Sekarang banyak perbankan yang mulai fokus ke digital. Banyak yang menggunakan mobile banking dan cloud. Pemasaran perbankan kini juga sudah mulai dilakukan lewat sosial media,” katanya.
 
Djarot meyakini tahun ini perbankan juga dapat menekan biaya operasi yang setiap tahunnya semakin membengkak dengan cara menyiapkan banyak mesin ATM yang dapat mengeluarkan dan menerima uang untuk nasabahnya di seluruh wilayah di Indonesia.
 
Teknologi baru yang akan menjadi tren tahun ini yaitu ATM yang dapat mengeluarkan uang dan menerima uang,” ujarnya.
 
Berkaitan dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Soegiharto Santoso mengemukakan teknologi cloud saat ini mulai ramai digunakan perbankan di Indonesia tahun ini. Dia meyakini dengan menggunakan cloud, maka data nasabah akan lebih aman dan terbackup di banyak tempat.
 
Belanja TI perbankan akan lebih banyak lari ke cloud. Karena dengan cloud data nasabah dan perbankan itu jadi lebih aman. Jadi perbankan cukup bayar cloud saja,” tuturnya.
 
Selain itu, menurutnya, belanja TI perbankan juga akan masuk pada ranah hardware seperti di antaranya adalah data center, server dan harddisk sepanjang tahun ini. Pria yang akrab disapa Hoky itu juga mengatakan hardware dan software akan memiliki komposisi yang hampir sama untuk belanja TI perbankan tahun ini.
 
Hardware dan software ini penting dan pasti akan masuk dalam belanja TI perbankan tahun ini,” ujarnya.
 
Secara terpisah, Chairman of Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja meyakini perbankan akan lebih banyak menggunakan belanja TI untuk membangun keamanan infastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, jika perbankan memiliki teknologi yang canggih untuk mengamankan sistem TI tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM tidak akan memiliki dampak positif.
 
Kalau dilihat dari beberapa peristiwa secara langsung, saya yakin perbankan akan mengalokasikan dana yang cukup besar utnuk keamanan infrastrukturnya dan SDM,” tukasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper