Bisnis.com, NEW YORK – Saham Twitter Inc. melaju setelah akuisisi Microsoft Corp atas LinkedIn Corp senilai US$26,2 miliar memicu spekulasi bahwa perusahaan teknologi lainnya juga bisa menjadi target akuisisi.
Pada perdagangan Senin (13/6/2016) waktu New York, saham Twitter melejit 3,8% setelah sempat mencatat kenaikan 9,1% beberapa saat sebelumnya.
Saham jaringan sosial tersebut telah turun 39% sepanjang tahun ini karena investor mempertanyakan apakah perusahaan dapat memperluas daya tariknya untuk orang-orang yang belum menggunakan layanannya.
LinkedIn tahun ini juga terpuruk akibat kekhawatiran yang sama dari para investor bahwa laju pertumbuhannya melambat.
James Cakmak, Analis Monness Crespi Hardt & Co., mengatakan kesepakatan itu memberikan pasar kesan yang lebih besar bahwa perusahaan teknologi yang lebih tua mungkin bersedia membayar untuk yang lebih muda seperti Twitter atau Yelp Inc.
“Hal itu tentu menempatkan perusahaan-perusahaan tersebut lebih ke dalam permainan karena sekarang kita bisa melihat bukti konkrit bagaimana pentingnya data, pengguna, dan komponen waktu yang digunakan. Saya akan menaruh Twitter di ranking atas mengenai faktor-faktor itu,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (14/6/2016).
Dia menambahkan, secara teoritis, Alphabet Inc. –yang membawahi Google—dapat menjadi calon pengakuisisi Twitter yang paling memungkinkan.