MICROSOFT AKUISISI LINKEDIN: Bagaimana Dua Perusahaan Akan Saling Menolong

Newswire
Selasa, 14 Juni 2016 | 09:28 WIB
Ilustrasi/Linkedin
Ilustrasi/Linkedin
Bagikan

Saat ini, jika mendengar nama “LinkedIn”, yang terbayang adalah tempat yang dituju orang ketika mencari pekerjaan, dan “Microsoft Office” adalah alat yang mereka gunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Memisahkan keduanya ternyata justru membatasi daya tarik masing-masing: sebagian besar orang merasa tidak punya alasan untuk sering-sering memeriksa akun LinkedIn mereka.

Maka dari itu, akuisisi Microsoft Corp atas LinkedIn senilai US$26,2 miliar—salah satu yang terbesar di industri teknologi—dilakukan berdasarkan teori bahwa masyarakat akan lebih sering menggunakan baik Microsoft Office maupun LinkedIn  jika keduanya dikombinasikan.

Dalam presentasi kepada investor pada hari Senin, dua perusahaan itu menekankan betapa dua layanan bisa memperkuat satu sama lain. LinkedIn memiliki informasi yang dapat membantu pengguna Microsoft Outlook melakukan persiapan terakhir sebelum rapat. Hal yang sama berlaku untuk Skype, atau bahkan mungkin dokumen yang dibagikan melalui Office365.

Dengan membeli LinkedIn, Microsoft memberikan jaringan sosial (social network) untuk aplikasi Office itu sendiri. Secara teoritis, keduanya adalah pasangan sempurna, karena sama-sama berfokus pada dunia kerja.

Kolaborasi ini bisa membuat orang untuk menggunakan perangkat lunak Microsoft lebih sering, sehingga kecil kemungkinan bahwa mereka akan menghentikan langganan mereka di akhir tahun. Memiliki akses ke data LinkedIn juga akan membantu membuat asisten pribadi Microsoft, Cortana, sedikit lebih pintar.

Microsoft memberikan contoh bagaimana asisten virtual ini mengatakan kepada seseorang bahwa orang yang dia temui pergi ke perguruan tinggi yang sama, dan memberinya update cepat bagaimana performa tim olahraga sekolah tersebut, dan memberi seseorang itu bahan obrolan ringan.

Bagi LinkedIn, jaringan sosial itu berharap konsumen dapat menemukan lebih banyak manfaat dari jaringan profesional jika mereka melakukannya ketika sambil benar-benar bekerja. Meskipun sudah banyak yang menggunakan LinkedIn, kurang dari seperempat akun yang ada benar-benar sign-in dari waktu ke waktu.

Dalam presentasinya, Microsoft menawarkan baik berita maupun tutorial sebagai alat untuk membantu LinkedIn menambah akun pengguna, dan menarik pendapatan tambahan dari pembayaran langsung maupun iklan.

Sementara itu, LinkedIn akan menyediakan berbagai peluang bagi bisnis lain Microsoft yang berhubungan dengan pekerjaan, yang diyakini oleh produsen terbesar software di dunia itu akan berhasil.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper