Bisnis.com, JAKARTA--Penderita tunanetra dapat menikmati membaca Alquran braile secara digital yang lebih membantu ketimbang konvensional. Bagaimana bentuknya?
Komisaris Utama PT Indosat Tbk. (ISAT) Waleed Mohamed Al-Sayed dan Sheikh Ali Jaber mengatakan, komunitas tunanetra dalam bidang teknologi digital dilakukan melalui Rumah Internet Atmanto.
Hal itu dilakukan bagi penyandang disabilitas agar mampu berkarya melalui teknologi dan komunikasi.
"Kegiatan ini juga sekaligus mendorong semua lapisan masyarakat agar dapat menikmati teknologi digital yang memudahkan hidup mereka," katanya, Rabu (8/6/2016).
Qur’an Braille Digital dinilai lebih membantu tunanetra dibanding braille konvensional, karena selain praktis dan mudah dibawa, juga terdapat sistem suara. Meskipun punya keterbatasan, para tunanetra punya kelebihan, yakni daya ingat yang kuat dan pendengaran yang tajam.
Alexander Rusli, Direktur Utama Indosat Ooredoo mengatakan perseroan menggelar tahrib ramadan bersama anak yatim, dhuafa dan tunanetra sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini juga untuk menjalin silaturahmi kepada pelanggan berkebutuhan khusus sekaligus menunjukkan komitmen Indosat Ooredoo agar layanan digital dapat dinikmati semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
“Melalui Tarhib Ramadhan, Indosat Ooredoo ingin membantu anak-anak dan saudara-saudara kita yang kurang beruntung agar dapat menjalankan bulan penuh berkah ini dengan lebih menyenangkan,” tuturnya.
Indosat Ooredoo memberikan donasi kepada 6 yayasan yatim piatu, dhuafa dan tunanetra. Donasi yang diberikan berupa uang tunai serta Qur’an Braille Digital.