Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

EKONOMI DIGITAL: Pertumbuhan Di Asia Tenggara Diprediksi Capai US$200 Miliar

JAKARTA Kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh Internet di Asia Tenggara, termasuk belanja online, games, dan iklan, diprediksi bertumbuh hingga enam kali lipat menjadi US$200 miliar dalam satu dekade ke depan.
Juli Etha Ramaida Manalu
Juli Etha Ramaida Manalu - Bisnis.com 24 Mei 2016  |  10:59 WIB
EKONOMI DIGITAL: Pertumbuhan Di Asia Tenggara Diprediksi Capai US$200 Miliar
Ilustrasi - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh Internet di Asia Tenggara, termasuk belanja online, games, dan iklan, diprediksi bertumbuh hingga enam kali lipat menjadi US$200 miliar dalam satu dekade ke depan.

“Terdapat kesempatan senilai US$200 miliar di Asia Tengara. Terjangkaunya ponsel pintar dan tarif data mejadi penggerak revolusi ini,” ujar Managing Director Google untuk Asia Tenggara dan India seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/5/2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Google Inc. dan Temasek Holdings Pte, semakin banyaknya konsumen yang beralih ke dunia maya dan berbelanja menggunakan ponsel pintar menyebabkan nilai e-commerce di wilayah ini berpotensi melonjak ke angka US$88 miliar pada 2025, atau meningkat sebesar 16 kali.

Pertumbuhan ini akan didorong oleh meningkatnya jumlah pengguna Internet dari 260 juta pengguna ke 480 juta pengguna pada 2020. Penelitian tersebut melaporkan bahwa pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Asia tenggara, diprediksi akan jauh lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Namun, kendati memiliki prospek yang cerah, pendanaan ventura yang berhasil diraih Asia Tenggara yang juga meliputi Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam tidak sampai seperlima dari pendanaan yang diterima India pada 2014.

Google dan Temasek, yang merupakan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, berkerja sama dalam menghasilkan laporan ini ini dengan menggunakan data milik Google, penelitian oleh Temasek, dan wawancara dengan sekitar 59 orang ahli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

internet ekonomi asia tenggara e-commerce

Sumber : Bloomberg

Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani

Terpopuler

back to top To top