Bisnis.com, BADUNG - Perusahaan penyedia solisi infrastruktur teknologi informasi Virtus Technology Indonesia mengandalkan empat pilar untuk menggarap pasar transformasi digital.
Christian Atmadjaja, Direktur Virus Technology Indonesia, mengatakan transformasi digital artinya adalah mengubah operasi bisnis dengan memanfaatkan keunggulan dunia digital.
Dia mencontohkan transformasi digtal semakin mendesak bila dikaitkan dengan munculnya berbagai inovasi disruptif yang mengubah proses bisnis.
"Bisnis transportasi berubah seiring munculnya Uber, bisnis perhotelan berubah dengan hadirnya Airbnb, dan masih banyak lagi contoh lainnya," ujarnya dalam jumpa pers di Badung, Bali, Kamis (19 Mei 2016).
Christian mengklaim Virtus memiliki portofolio produk yang lengkap untuk membantu perusahaan dalam melakukan transformasi digital.
Ada empat pilar transformasi digital yang menurut Cristian dimiliki Virtus yakni fasilitas mobile, cloud, analisis big data, serta media sosial. "Selain empat pilar itu, ada aspek jaringan dan keamanan yang mendukung transformasi digital yang menjadi fokus utama Virtus," tambahnya.
Virtus, katanya, berdiri sejak 2007 dan menggarap transformasi digital di berbagai segmen industri. Pada 2011 perusahaan ini diakuisisi oleh CTI Group.
Dalam menjalankan usahanya melalui kerja sama dengan para vendor TI seperti EMC, VMWare, Tibto, Pivotal, Red Hat, Arista, Huawei, Check Point, Riverbed, dan sebagainya.
Mengutip data riset Gartner, sebanyak 50% CEO di seluruh dunia pada 2016 menargetkan transformasi digital menjadi bagian dari rencana strategis perusahaan tahun ini. Dengan itu diharapkan pendapatan meniiingkat, laba naik, dan ada inovasi dalam melayani konsumen.