Bisnis.com, MALANG - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) kini memiliki metode baru dalam bedah kardiovaskuler, yakni Thoracic Endo-vascular Aortic Repair (TEVAR),
Dokter Senior Spesialis Bedah Ttorak dan Kardiovaskuler UNAIR Puruhito V. mengatakan TEVAR sebuah metode yang baru berkembang di dunia kedokteran sekitar lima tahun belakangan ini.
“Metode ini minim sayatan karena tidak memerlukan operasi bedah open repair untuk memasukkan thoracic stent graft ke dalam pembuluh darah jantung (aorta). Stent atau alat untuk menyangga aorta yang melebar dimasukkan menggunakan kateter,” katanya dalam rilis, Jumat (15/1/2016).
RS Unair melakukan penanganan TEVAR pertama kali pada pasien anorisma (pelebaran pembuluh darah aorta) atas nama Nurul Aminah (55). Penanganan ini dipandu oleh seorang supervisor ahli TEVAR, Tze Tec Chong, Kepala Departemen Bedah Vaskuler Singapore General Hospital.
Chong dikirim oleh Medtronic, sebuah perusahaan alat kedokteran yang memproduksi alat TEVAR tersebut.
Puruhito meneghaskan metode ini di Indonesia belum populer. “Baru ada di Jakarta dan Bandung. Jadi di UNAIR ini yang pertama di Indonesia Timur,” paparnya.
Rektor UNAIR periode 2001-2005 ini menambahkan, dengan metode TEVAR pasien tidak perlu menjalani pembedahan. Hal ini memberikan beberapa keuntungan, diantaranya waktu penanganan lebih singkat, tidak menimbulkanbanyak pendarahan, dan pasca-operasi pasien tidak perlu lama-lama menjalani rawat inap di rumah sakit, cukup satu sampai dua hari saja.
Dengan TEVAR, pemasangan stent graft hanya membutuhkan waktu satu sampai dua jam, sementara jika menggunakan metode bedah open repair membutuhkan waktu tiga sampai empat jam.
Akan tetapiTEVAR lebih mahal, berkisar pada Rp 100 juta, sementara dengan pembedahan konvensional hanya Rp 40 – 50 juta. “Karena mahal, TEVAR ini tidak ditanggung BPJS,” ujarnya.
RS UNAIR sendiri telah memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan bedah torak dan kardiovaskuler non-invasive (tanpa luka sayatan) di Catheter Lab. Selain itu, RS UNAIR setidaknya memiliki tiga orang ahli bedah torak dan ardiovaskuler yang mahir menggunakan peralatan endo-vascular, yaitu Prof. Puruhito, dr. Yan Efrata Sembiringdan dr. Niko Azhari Hidayat.
Sebelumnya, RS UNAIR sudah melakukan lima kali penanganan Endo-vascular Aortic Repair (EVAR), sementara TEVAR baru dilakukan pertama kali ini. Ke depan RS UNAIR akan melayani pasien yang ingin diberikan penanganan TEVAR.